Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Preman Kambuhan

30 November 2021   16:36 Diperbarui: 30 November 2021   16:46 1050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang melangkah di jalanan basah (Foto: StockSnap Via Pixabay)

Masa hukuman sepuluh tahun, tak membuatnya jera. Karena selama mendekam di penjara, ia tak pernah kehilangan mahkota. 

Namrud preman kambuhan, orang-orang segan menyebut namanya. Jangankan untuk menyapa, menatapnya saja mereka ketakutan. 

Di kedai kopi, penuh sesak orang-orang. Namrud duduk di meja depan. Memandang suasana Pasar Maling yang sudah berbeda.

Pedagang, pelancong, dan warga, terlihat lebih akrab. Tidak seperti dahulu. Di mana mereka memandang sesama, dengan tatapan penuh curiga. 

Terlihat seorang lelaki dekil memasuki kedai, sambil membawa ember rombeng. Dalam hati Namrud berkata,"Nah, kebetulan aku butuh anak buah!" 

Ditariknya ember rombeng dari tangan lelaki itu, dimasukkan sejumlah uang. Lelaki itu terkesiap. Orang-orang di dalam kedai memandang khawatir. 

Namun buru-buru Namrud melambaikan tangan. Dan seolah memberi kesan, takkan terjadi keributan. Mereka terdiam.

"Kenapa bengong!?" seru Namrud.

Belum sempat lelaki itu membuka mulut, Namrud kembali berkata,"Daripada kamu ngemis, lebih baik ikut aku kerja!" 

"Maaf, Bang..."

"Denger! Tangan di atas, lebih mulia daripada tangan di bawah!" Namrud mencoba mempengaruhi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun