Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Catatan dari Pasar Malam

24 Agustus 2021   12:28 Diperbarui: 24 Agustus 2021   21:16 3103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: suasana pasar malam yang telah sepi. (Foto: harutmovsisyan Via Pixabay)

Belum habis makanan, telepon genggam di sampingnya tiba-tiba berbunyi. Lelaki itu bergegas mengeluarkan dompet dan membayar. Uang kembalian tak ada, karena Mpok Minah baru saja buka. 

Lelaki itu melirik ke arah Mang Ojak. Dan ia berkata, "ambil saja kembaliannya, buat bayar makan bapak di samping saya." 

Mpok Minah belum sempat berkata-kata, dan Mang Ojak belum sempat berterima kasih. Lelaki itu sudah tak ada. Tancap gas dan berlalu pergi. 

"Siapa ya bapak tua itu?" 

Malam itu, Herman masih bertanya-tanya. Ia sama sekali tidak mengingat petugas kebersihan yang telah membayar tiket parkirnya. Dan haruskah, ia menempatkan kebaikan bapak itu pada kolom piutang. 

Tak perlu repot-repot menghitung kebaikan. Konon catatan amal baik, tertulis kekal di langit ke-tujuh.

**

Cerita ini hanya fiktif belaka, kesamaan nama, tokoh dan tempat hanyalah kebetulan semata.

Indra Rahadian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun