Fandi masih mencari sosok Mak Amah, ia merasa heran, tak dapat melihat sosok tersebut.
"Dimana, aku tak nampak!"
Kolong jembatan gantung, tak lagi dihuni anak-anak terlantar. Kini, mereka diberi perhatian oleh warga dan negara.Â
Terdidik dan diurus dalam panti sosial, madrasah, pesantren, gereja dan lembaga swadaya masyarakat.
Mak Amah, tak pernah terlihat lagi. Konon, di masa awal pembangunan jembatan. Pernah ada tunawisma yang tinggal di bawahnya, ibu tua dan dua orang anak lelaki.Â
Kabar burung berhembus. Mereka sudah meninggal terseret arus sungai saat banjir besar, dua puluh tahun lalu.
**
Cerita ini hanya fiktif belaka, kesamaan nama, tokoh dan tempat hanyalah kebetulan semata.
Indra Rahadian 05/02/21