Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Lelaki Laut dan Badai

25 Januari 2021   23:30 Diperbarui: 25 Januari 2021   23:29 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kisah Lelaki Laut (Foto: SueCem via Pixabay)

Berteman kopi dan obrolan ringan. Hingga, saling menggenggam tangan. 

Delapan hari sudah, kapal bersandar di dermaga. Badai di selat Karimata sudah berlalu, pelayaran harus dilanjutkan. 

Subuh, di ujung dermaga. Marlina melepas Bahar menuju samudera, dipegangnya kuat-kuat janji lelaki laut itu. Meski tak yakin, ada harapan yang disandarkan pada kata-kata. 

"Aku akan kembali, Marlina. Menikmati secangkir kopi dan senyum manismu lagi."

Lima tahun telah berlalu, badai yang sama menghantam sebuah kapal di selat Karimata. Lepaslah tali dengan tongkangnya, larat hingga terbawa arus ke selatan. 

Ombak mengayun kapal hingga 60 derajat. Menghantam dari sisi kiri dan di terpa angin kuat dari sisi kanan. Tinggi gelombang, sudah dibatas wajar. 4 meter tingginya, melambungkan kapal dengan 10 awak di dalam.

"Kapten, beta tak sanggup tahan kemudi," ucap Jamhari.

"Lepas, biar aku yang pegang," perintah Bahar.

Bahar sebagai nakhoda, tahu kondisi awal kapal yang mulai panik dan kelelahan. Iapun berkata, "Jamhari, Anwar, Sanusi, Barkah, Togar, Charles, Dadang, Made, Tanto, Dengarkan!"

"Saat ini, yang bisa kalian lakukan hanya berdo'a. Nyawa kalian milik Tuhan. Namun di kapal ini, nyawa kalian adalah tanggung jawabku," lanjutnya.

Anwar dan Togar terlihat gelisah, bahkan Tanto terlihat menangis. Life jacket yang melekat pada tubuh, tak menenangkan perasaan panik mereka.

"Tapi Kapten tak punya orang rumah!" Seru Togar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun