Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Sang Pengepul Mimpi

24 Oktober 2020   12:51 Diperbarui: 24 Oktober 2020   19:11 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sang pengepul mimpi (dok. Pribadi)

Saat lampu hijau menyala, vespa Abdul yang melaju pelan dikejutkan dengan bunyi motor lain yang melaju terburu-buru, menyalip dari samping kiri langsung berada didepan Abdul.

Nasib baik vespa tua tak dapat ngebut, jika tidak, mungkin saja Abdul celaka.

"Valentino rossi kali nih orang! Syukurlah saya masih selamat" gumam Abdul yang masih kesal karena kaget disalip tiba-tiba.

****

Kerumunan beberapa orang terlihat didepan Abdul, sementara ada juga orang-orang yang berlarian dari jauh mendekat pada kerumunan tersebut. Abdul yang akan melintas, mau tak mau harus ikut menghentikan laju vespa tua dan melihat apa yang terjadi.

Bunyi klakson bersahut-sahutan kebelakang vespa tua semakin tak sabaran, Abdul pun penasaran ingin melihat kejadian yang tengah disaksikan oleh orang-orang ditengah jalan tersebut, hingga kerumunan berangsur menepi dan semua kendaraan dapat kembali lewat.

"Ada apa, Bang?". Tanya abdul pada seseorang, sembari meminggirkan kendaraannya.

"Ini nenek-nenek nyebrang keserempet motor, pingsan!." Ujar orang tersebut sambil menunjuk seorang nenek yang terkulai pingsan dibangku halte.

Tampak seorang remaja putri berseragam putih abu-abu dan beberapa orang yang kebetulan lewat, tengah berusaha membuat nenek tersebut siuman.

"Astaga.. ayo lekas bawa ke klinik itu ada darah ngalir Neng!" Teriak Abdul yang melihat darah dari tangan dan kaki nenek mengalir pada seragam putih remaja putri tersebut.

"Abang naek dulu kemotor, kita kita bantu angkat ya Bang, kesian nih orang tua" ucap seseorang disamping remaja putri itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun