Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Baba si Lumba-lumba dan Nelayan Tua

17 Oktober 2020   22:25 Diperbarui: 17 Oktober 2020   22:31 1577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jika begitu aku harus pergi, mungkin didasar laut aku bisa memuntahkannya". Ucap penyu sambil menyelam jauh kedasar laut.

Kegembiraan tengah menyelimuti suasana hati nelayan tua, tak henti-hentinya mengucap syukur atas hasil yang didapatkan hari ini.

"Terimakasih Tuhan atas rejeki yang kau berikan dari dalam lautan, tangkapan ikan sangat melimpah hari ini". Ungkap nelayan tua.

Saat merapihkan jala, nelayan tua menyadari kehadiran baba si lumba-lumba yang memperhatikannya dari tadi.

"Hei lumba-lumba kecil apa yang kau lakukan disitu, kenapa terpisah dari kawanan?". Tanya nelayan tua.

Baba si lumba-lumba hanya bersiul seraya mengangguk-angguk pada nelayan tua.


Nelayan tua pun melemparkan ikan yang paling besar untuk disantap oleh baba si lumba-lumba. "Makanlah ikan ini, masih segar lagi besar". Ucapnya.

Dalam hati baba si lumba-lumba berkata, "nelayan tua kau sungguh baik hati".

"Segeralah kembali pada kawanan hai lumba-lumba kecil, manusia yang rakus akan menangkap dan memakanmu laksana ikan". Ucap nelayan tua memperingatkan.

Melihat kapal trawler penangkap ikan yang berukuran sangat besar mulai mendekat dengan kecepatan yang tinggi, nelayan tua pun bersiap untuk kembali mengayuh sampannya.

Ilustrasi pribadi
Ilustrasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun