Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Banjir... Ah Sudah Biasa!

23 September 2020   22:19 Diperbarui: 23 September 2020   22:22 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warga Perumahan diwilayah Tangerang dan sekitarnya, sudah kuat mental akan datangnya banjir pada bulan-bulan berakhiran "ber" disetiap tahunnya. Dalam hal ini, terdapat kategori banjir yang biasa terjadi, dan cara warga mengatasinya.

Banjir musiman

Banjir musiman, terjadi saat intensitas hujan tinggi, dan berpatokan pada banjir yang terjadi didaerah ibu kota Jakarta.

Biasanya ditandai dengan aliran deras dan genangan air pada jalan-jalan utama dikomplek perumahan, hal ini membuat aktivitas emak-emak cantik untuk berbelanja dan mengantar anak sekolah menjadi terganggu, begitu pun aktivitas para suami untuk berangkat kerja.

Banjir musiman dibagi dalam dua kondisi, yakni banjir biasa dan banjir besar.

Banjir biasa, bisa terjadi setiap tahun, dimana level ketinggian air maksimal mencapai dengkul orang dewasa, menggenang dari jalan, lalu masuk melalui pintu dan merendam rumah, biasanya berlaku hanya pada perumahan yang dekat dengan saluran irigasi dan sungai.

Banjir besar, biasa terjadi dalam tiga tahun sekali, ada yang berpendapat, saat ini setiap lima tahun sekali, dimana secara massif banjir terjadi diseluruh pelosok perumahan dan jalan utama, menggenang hampir separuh bangunan rumah, bahkan dalam waktu tertentu bisa mencapai atap rumah.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Bisa dilihat, jika berkunjung kewilayah perumahan dengan halaman yang dibangun dengan tingkat kemiringan antara 40 - 50 derajat, dan ada tanjakan semen didepan pintu, maka lokasi tersebut disinyalir sering mengalami banjir tiap tahun.

Untuk warga yang berkecukupan, akan membangun rumahnya dua lantai, berfungsi mengamankan barang dan beraktivitas dilantai dua, saat kondisi banjir.

Namun sebagian lagi akan mengungsi ke rumah kerabat, atau mulai mengontrak kost-kostan didaerah yang tidak terlalu terdampak banjir, namun lokasinya tak jauh dari rumah tersebut.

Pada saat terjadi banjir, masyarakat enggan untuk meninggalkan rumah sepenuhnya, karena selain ancaman banjir, masyarakat juga dihadapkan pada ancaman maling yang muncul pada musim banjir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun