Mohon tunggu...
Indi Rahma
Indi Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Laut Bercerita: Ketika Luka Sejarah Menjelma Puisi dalam Prosa

2 Juni 2025   08:00 Diperbarui: 1 Juni 2025   22:46 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai pembaca, saya merasa Laut Bercerita seperti cermin besar yang menuntut kita untuk tidak melupakan masa lalu. Saya menikmati bagaimana narasi sejarah dijalin dengan kisah personal, sehingga tidak terasa menggurui. Justru, kenikmatan membaca hadir dari caranya menyentuh nurani—membuat saya merenung lama setelah halaman terakhir ditutup. Novel ini adalah bentuk sastra yang tidak hanya menyentuh rasa, tetapi juga menggugah kesadaran.

Penutup

Laut Bercerita adalah novel yang penting, bukan hanya karena keberaniannya mengangkat luka sejarah, tetapi juga karena keindahannya dalam menyusun cerita dengan empati. Bagi siapa pun yang ingin memahami Indonesia dari sisi yang tak banyak diajarkan di sekolah, buku ini adalah pintu yang layak diketuk.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun