Mohon tunggu...
indiradestiyanurazizah
indiradestiyanurazizah Mohon Tunggu... Gagal itu urusan nanti yang terpenting kita berani untuk mencoba dan mencoba

Saya Indira Destiya Nur'azizah Saya seorang mahasiswi Universitas Teknologi Digital. saya mempunyai hobi membaca novel,traveling,kuliner dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Manajemen Operasional

14 Oktober 2025   20:25 Diperbarui: 14 Oktober 2025   20:15 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengendalian mutu juga berperan besar dalam sejarah manajemen operasi. Walter Shewhart (1924) memadukan pengetahuan statistiknya dengan kebutuhan pengendalian mutu dan menemukan dasar-dasar perhitungan statistik serta pengambilan sampel untuk mengendalikan mutu.

W. Edwards Derning dan Frederick Taylor (1950) berpendapat bahwa manajemen harus berbuat lebih banyak untuk memperbaiki lingkungan kerja dan proses agar mutu menjadi lebih baik.

Pentingnya manajemen operasional dalam periode ini menjadi semakin nyata karena perusahaan yang berhasil mengadopsi teknologi baru dan menerapkan praktik manajemen yang efisien lebih mungkin bertahan dan berkembang dalam iklan ekonomi yang berubah secara cepat. Dengan demikian, awal abad ke-19 adalah saat awal yang penting dalam perkembangan manajemen operasional sebagai tanggapan terhadap perubahan dramastis dalam manufaktur yang dipicu oleh revolusi industri. 

Tiga periode utama dalam sejarah manajemen operasional adalah era Revolusi Industri (akhir abad ke-18 hingga awal abad ke-20), era Manajemen Ilmiah (awal abad ke-20), dan era modern (pasca Perang Dunia II hingga kini) yang mencakup pendekatan seperti manajemen kualitas total, lean manufacturing, dan revolusi digital.


- Era Revolusi Industri (Akhir Abad ke-18 hingga Awal Abad ke-20): Ditandai dengan pergeseran dari produksi rumahan ke pabrik-pabrik besar berkat inovasi teknologi seperti mesin uap. Fokus utama adalah peningkatan skala produksi dan efisiensi dasar melalui spesialisasi tenaga kerja.
- Era Manajemen Ilmiah (Awal Abad ke-20): Dikembangkan oleh tokoh seperti Frederick Winslow Taylor, periode ini fokus pada penerapan metode ilmiah untuk menganalisis dan memecahkan masalah operasi. Konsep utamanya adalah standarisasi pekerjaan, pengukuran ilmiah, dan latihan karyawan untuk meningkatkan efisiensi.
- Era Modern (Pasca Perang Dunia II hingga kini): Periode ini melihat perkembangan berbagai pendekatan baru. Setelah Perang Dunia II, fokus bergeser ke manajemen kualitas (seperti TQM) dan kemudian ke efisiensi dengan pendekatan seperti Just-In-Time (JIT) dan Lean Manufacturing yang dipelopori oleh Toyota. Era digital yang dimulai pada akhir abad ke-20 membawa perubahan mendasar dengan penggunaan komputer, teknologi informasi, dan analisis data secara luas.

Operations management has actually existed since humans began producing goods and services. The origins of operations management can be traced back to the beginning of human civilization, but this discussion focuses on the last 200 years.

In the following discussion, the history of operations management is not outlined in a rigid chronological manner, but according to main streams of thought. On this basis, there are seven main streams that contributed to the development of the field of operations management, including the following.

The Origins of Operations Management

In its journey, operations management is still relatively young, but its history can be described as unique, rich, and fascinating. Eli Whitney (1800) is known as the first person to popularize interchangeable components, which was achieved through standardization and quality control. He succeeded in winning a contract with the US government for 10,000 rifles, which were sold at a high price because they used interchangeable parts.

Subsequently, Frederick W. Taylor (1881), known as the father of scientific management, contributed the science of employee selection, planning and scheduling, motion study, and ergonomics---a field that was very popular in his time and remains so today. This was his greatest contribution, driven by the belief that management could become stronger and more aggressive by improving work methods. Not only that, but Taylor, Henry L. Gantt, Frank, and Lillian Gilbreth were among the first people to systematically search for the best way to produce.

Another contribution from Taylor was that management must be responsible for several things, including:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun