Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Pembelajar dan Guru Penggerak

23 Februari 2023   21:44 Diperbarui: 23 Februari 2023   21:47 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kata Pembelajar dan penggerak didalam giat lapangan pendidikan selalu muncul secara bersama ataupun secara berbeda. Dua kata yang memiliki hubungan yang sangat erat jika dikaitkan dengan proses pembelajaran dan pendidikan. Keduanya memiliki arti dan substansi berbeda tapi pada hakikatnya memiliki kemiripan dalam proses interaksi sosial di masyarakat. Ketika manusia tergelitik untuk menjadi manusia pembelajar  secara pasti dia akan menjadi manusia penggerak.

Proses manusia pembelajar berarti proses yang dialami oleh seseorang dalam membangun dirinya untuk bergerak mengubah cara pandang, berfikir dan berperilaku. Manusia pembelajar dia mampu mengejawantahkan apa yang didalam  dirinya untuk selalu membangun kreatifitas dan inovasi yang baik bagi masyarakatnya.

Dalam proses konstruktivisme proses penggerak biasanya dibarengi dengan pembalajar sebab tak mungkin jika tak ada proses pendidikan pelatihan dan pembelajaran yang dilakukannya. Proses yang akan dialami akan muncul suatu semangat progresive dalam mengembangkan pelanaran dan proses berfikir. Paling tidak memiliki kemampuan 4C (creative, communicative, collaborative, critical thinking) dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran.

Kata pengajar dan pembelajar sama-sama berasal dari kata dasar ajar. Kata pengajar mengacu pada sebuah proses pengajaran, sebagai pelaku di dalamnya. Begitu juga pembelajar sebagai pelaku dalam proses pembelajaran. Pengajaran sendiri memiliki makna proses, cara, perbuatan mengajar atau mengajarkan. Sedangkan pembelajaran berarti proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.  https://jabar.kemenag.go.id/portal/read/guru-pembelajar-vs-guru-pengajar

Dalam dunia pendidikan ada semboyan khusus yang selalu didengungkan oleh bapak pendidikan nasional yakni Ki Hajar Dewantara beliau selalu mengatakan semboyan "ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani".  Di depan memberikan contoh yang baik dan panutan artinya manusia pembelajar dia jadikan dirinya untuk selalu menjadi panutan bagi peserta didik dan orang lain.  Diharapkan sebelum tangan dan mulut itu berbicara maka kita dahulu mengupayakan untuk membuat apa yang diperinrantahkan sebelumnya kepada anak kita dulu mengerjakan sebelum peserta didik yang mengerjakannya. Kita dahulu yang mencoba baru ke peserta didik.  Ditengah memberikan semangat dan ide yang membangun dan konsruktive  bagi peserta didik, menciptakan ide atau berkarya dan berinovasi di lingkungan tempat kerjanya atau di tempat tinggalnya. Selanjutnya memberikan dorongan dari belakang kepada peserta didik atau orang banyak  berupa semangat dan inovasi dalam kegiatan masyarakat. 

Menjadi manusia pembelajar sudah barang tentunya menjadi manusi penggerak kehidupan.  Tak ada manusia pembelajar yang tak mau bergerak dan aktif dalam memperbaiki dirinya. Pasti kesemuanya simultan berjalan beriringan ketika sudah adaptif dalam proses pembelajaran maka ada proses penggerak disitu. Contoh ketika kita melakukan koloborasi kelompok pasti ada diantara kelompok yang dominan dalam proses berfikirnya.

Falsafah pemikiran yang lain menurut Ki Hajar Dewantara konsep pemikiran selanjutnya adalah; asas Tri -- Kon; yaitu Kontinuitas artinya kita harus bergerak dan berpikir maju ke depan tanpa melupakan sejarah dan tidak boleh lupa akan akar nilai budaya yang hakiki yang dimiliki oleh bangsa indonesia. Sebagai seorang pendidik harus memperkenalkan sejarah dan budaya bangsa indonesia, kita perlu belajar dari sejarah untuk kemajuan pendidikan indonesia dimasa yang akan datang dan tumbuh kembangnya peserta didik dimasa yang akan datang. Konvergensi, artinya pendidikan itu harus berasaskan memanusiakan manusia dan memperkuat nilai kemanusiaan.https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/catatan-gp/refleksi-filosofi-pendidikan-ki-hajar-dewantara/

Menjadi Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila yaitu Pelajar yang memiliki profil ini adalah pelajar yang terbangun utuh keenam dimensi pembentuknya. Dimensi ini antara lain: 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4) Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif  https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/

Guru pembelajar ialah guru yang ideal yang terus belajar dan mengembangkan diri di setiap saat dan dimana pun. Guru terus belajar dan mengembangkan diri bukan untuk sekolah maupun pemerintah. Guru yang terus belajar dan berkarya maka akan memunculkan generasi pembelajar sepanjang hayat yang terus menerus berkontribusi pada masyarakat dan lingkungan. Definisi guru pembelajar adalah guru yang senantiasa terus belajar selama dia mengabdikan dirinya di dunia pendidikan.https://gurubinar.id/blog/mengenal-guru-pembelajar-dan-kode-etik-guru-sebagai-landasan-berperilaku?

Menjadi guru penggerak secara pasti menjadi guru pembelajar yang mampu mentranformasikan kompetensinya yang dimikinya untuk peserta didik. Mampu membangun stimulus dan ransangan kepada peserta didik untuk selalu berfikir 4C (creative, communicative, collaborative, critical thinking). Kemudian mengembangkan literasi dalam giat dan program pembelajaran yang diakukan oleh seorang guru dalam kelas. Menjadikan sekolah sebagai taman siswa atau dikatakan taman bermain dan belajarnya para peserta didik di sekolah.  Dengan rasa aman dan menyenangkan tanpa ada paksaan dan bullying.

Menjadi guru penggerak dan guru pembelajar bukanlah suatu hal prestise nanti yang didapatkan. Tapi memberikan arti menjadikan pemimpin pembelajaran di dalam kelas dan komunitas. Bergerak untuk belajar sepanjang hayat yang harus ditanamkan kepada peserta didik di sekolah. Guru penggerak bukan hanya simbol dalam mendapatkan sertifikat selama 6 bulan tapi dia harus mampu menjadi guru pembelajar yang kreatif dan inovatif kepada peserta didik. Pembelajaran yang berpusat kepada didik diarahkan dalam mengembangkan budaya belajar dalam diri seorang peserta didik.

Untuk menjadi pembelajar, berpikir terbuka, ketertarikan akan minat dan cara pandang baru, rasa ingin tahu, penggalian dan pencarian makna dalam setting kelas, keberanian, percaya diri, dan perhatian.Meninggalkan pola lama dalam bertindak dan mengajar di dalam kelas. Membangun suasana kelas yang hidup dan berdefernsiasi diharapkan peserta didik memiliki pengalaman baru.

 Hal ini selaras dengan tugas guru penggerak sebagai katalis perubahan pendidikan di daerahnya dengan cara sebagai berikut.

  1. Menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya
  2. Menjadi pengajar praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah
  3. Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah. membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antar guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
  4. Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah https://id.wikipedia.org/wiki/Guru_Penggerak

Proses guru pembelajar dan guru penggerak merupakan katalisator perubahan pendidikan bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. Bukan hanya selembar sertifikat setelah hilang semangatnya penggerak dan tak memberikan manfaat untuk kemajuan pendidikan terutama di sekolah. Proses cara mengajarnya pun juga harus berbeda mau guru penggerak maupun yang tidak karena pada hakekatnya kita adalah guru pembelajar yang menerapakan pembelajaran sepanjang hayat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun