Mohon tunggu...
Indah Oktavia N
Indah Oktavia N Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa Pendidikan Matematika

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menteri Nadiem Makarim Rombak Kurikulum Pendidikan, Haruskah Berbasis Pendekatan Saintifik?

22 Desember 2019   01:10 Diperbarui: 22 Desember 2019   01:23 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Nadiem Makarim

Menteri Nadiem Makarim menyebut Kurikulum Pendidikan Indonesia harus diperbarui. Sesuai permintaan Presiden Jokowi pada Kamis, (31/12) untuk melakukan reformasi secara besar-besaran terhadap kurikulum pendidikan Indonesia. Hal penting yang ditekankan oleh Presiden Jokowi adalah peninjauan ulang kurikulum secara besar-besaran terutama dalam bidang teknologi.

"Kurikulum harus dibuat agar tidak kaku tetapi harus fleksibel sejalan dengan perubahan dunia yang dialami.", jelas Pak Jokowi. Intinya, Presiden Jokowi meminta agar kurikulum pendidikan tidak menyusahkan guru dan siswa.

Peninjauan ulang secara besar-besaran ini menimbulkan berbagai macam penafsiran di kalangan para civitas akademika. Apakah maksud peninjauan ulang ini dengan mengganti semua kurikulum atau hanya sebatas mengembangkan kurikulum agar penerapannya lebih baik lagi? Masing-masing kemungkinan bisa saja terjadi.

Jika ditilik dari penerapan kurikulum 2013 yang sekarang, masih banyak guru dan siswa yang kebingungan dalam pelaksanaannya. Begitu banyak administrasi pendidikan yang dibebankan kepada guru ditambah tuntutan guru harus memahami teknologi. Padahal tidak sedikit guru yang masih gaptek (gagap teknologi).

Walaupun tidak dapat dipungkiri seiring dengan perkembangan teknologi di era globalisasi, kita dituntut untuk dapat mengikuti derasnya arus globalisasi. Kemajuan di bidang teknologi sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas dan maju.

Suatu bangsa yang maju saat ini tidak lagi bergantung pada kekayaan sumber daya alamnya saja melainkan juga bergantung pada keunggulan sumber daya manusianya, yaitu peserta didik yang mampu menghadapi tantangan perkembangan zaman.

Pendidikan di Indonesia saat ini menitikberatkan pada pendekatan saintifik sesuai dengan isi dari dokumen kurikulum yang ditetapkan Pemerintah Indonesia dalam kurikulum 2013 (K13). Untuk menghadapi kondisi masa depan, maka pendekatan saintifik merupakan sebuah solusi untuk pendidikan di Indonesia. Pendekatan saintifik adalah sebuah strategi untuk mempersiapkan agar generasi mendatang dapat berperan dalam melanjutkan peradaban Indonesia.

Tak dapat dipungkiri, sains dan teknologi menguasai dunia kini dan masa depan. Suprastuktur dunia internasional meliputi kebudayaan, moral, hukum, bahkan agama ditentukan oleh infrastruktur sains dan teknologi. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi salah satu prasyarat agar dapat diperolehnya peluang partisipasi, adaptasi, dan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Teknologi infomasi dan transformasi telah dapat membuat dunia semakin terasa sempit. Berbagai kejadian dalam dunia dapat diakses dengan mudah oleh bebagai pihak secara cepat dan tepat. 

Melalui kemajuan teknologi informasi, manusia modern dapat berkomunikasi secara langsung dalam jarak yang sangat jauh. Bahkan saat ini komunikasi yang terjadi tidak hanya dilakukan melalui hubungan telepon audio saja, melainkan juga melalui audio visual, di mana setiap orang berkomunikasi berhadapan langsung meskipun hanya melalui layar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun