3.Tahap Elaborasi yaitu mengeksplorasi interkoneksi dari topik-topik tersebut dan mendorong terjadinya pemahaman lebih dalam.
4.Tahap Formasi memori yaitu pembelajaran yang merekatkan supaya apa yang telah dipelajari pada hari Senin masih tetap ada pada hari Selasa.
5.Tahap Integrasi fungsional yaitu mengingatkan kita untuk menggunakan pembelajaran baru tersebut supaya ia semakin di perkuat dan di perluas.
Aktivasi Pembelajaran
Aktivasi pembelajaran adalah istilah untuk menggambarkan cara-cara yang digunakan agar sebuah pembelajaran dapat berjalan sacara aktif dan lancar. Pembelajaran dikatakn aktif jika sang pembelajar sebagai subjek utama terlebih dahulu memahami dan memiliki perasaan cinta atau suka terhasap sebuah pembelajaran. Tapi, itu semua bukanlah hal yang sederhana. Untuk membuat sang pembelajar aktif, guru tak boleh menciptakan sebuah keheningan yang dipaksakan dan jangan terlalu yakin bahwa sebuah lingkungan yang hening dan terkontrol adalah hal yang baik bagi para pembelajar dalam kegiatan pembelajaran. Karena 50% dari mereka membutuhkan mobilitas yang lebih luas ketika sedang belajar. Aksi dan gerakan dapat memainkan peranan penting dalam belajar dan informasi baru. Sehingga seorang guru harus cepat bertindak dan introspeksi ketika pembelajar sekiranya tak punya atensi, energi, dan ketertarikan, kemungkinan karena mereka membutuhkan kesempatan pembelajaran aktif serta stimulasi kinestetik. Jadi, pembelajaran tidak harus selalu serius dan menegangkan. Guru dapat sesekali malakukan refreshing dengan mengajak para pembelajar melakukan gerakan-gerakan sederhana dan menyenangkan sehingga dapat merelaksasikan otot-otot dan saraf-saraf yang tegang atau memberi kesempatan atau jeda waktu untuk makan dan minum kepada para pembelajar. Dengan demikian dalam kelas akan terjadi sirkulasi dan menjaga agar pembelajar yang aktif tetap senang sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat berlangsung aktif dan lancar.