Mohon tunggu...
inayatulmaula
inayatulmaula Mohon Tunggu... Siswi

.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bayangan yang Hilang

27 Februari 2025   10:22 Diperbarui: 27 Februari 2025   10:21 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku adalah anak ke-3 dari 3 bersaudara, kakak pertama ku perempuan sedangkan kakak ke dua ku itu laki-laki. Ayah dan ibuku sangat perhatian dan sangat sayang kepadaku. Aku diperlakukan sangat spesial dan diutamakan oleh orangtua ku terutama oleh Ayah, mungkin karna itu saudaraku menjadi sangat sensi pada ku, sering memarahiku, memojokkanku, bahkan kadang memukulku.

saat berumur 12thn cinta pertamaku hilang, ayahku meninggalkan kami. Dan itu adalah hari yang paling kelam dalam hidupku. Ayahku adalah sosok yang sangat kuat dan penyayang. Ia selalu ada untuk kami, dan kami sangat mencintainya.

Ayahku adalah orang yang sangat sabar dan bijak. Ia selalu mengajarkan kami tentang kebaikan dan kejujuran. Ia selalu mendengarkan kami dan memberikan nasihat yang bijak.

Tapi, ayahku tidak bisa bersama kami selamanya. Ia meninggal karena penyakit yang tidak bisa diobati. Aku masih ingat saat aku melihat ayahku terbaring di rumah sakit, dengan wajah yang penuh dengan kesakitan dan kelelahan.

Aku merasa sangat sedih dan kehilangan. Aku tidak bisa membayangkan hidup tanpa ayahku. Tapi, aku harus terus hidup dan menghadapi kenyataan yang pahit.

Setelah ayahku meninggal, Ibu ditugaskan berangkat ke kota besar selama tiga bulan, Sebenarnya ini berat untuk dilakukan karna 3 bulan ini bukan waktu yang sebentar dan jelas pasti tidak mudah. Tapi ini demi pekerjaan, untuk menghidupi anak-anak.
Dengan berat hati ibu berangkat meninggalkan kami.

Jadi aku hanya tinggal bertiga dengan kakak-kakaku dirumah. Aku tidak mau hanya tinggal bertiga bersama mereka. Aku takut, tidak ada yang membelaku dan tidak ada yang bersamaku ketika mereka marah pada ku. Aku benar-benar sendiri ketika dirumah,tidak ada candaan tidak ada tawaan, hidupku sangat datar saat itu. Kemana-mana selalu sendiri karna kakaku lebih banyak kegiatan diluar.

  Ketika siang hari aku selalu bersama kakek dan nenekku. kebetulan rumah mereka tidak jauh dari rumah ku. Mereka sangat baik dan sayang padaku. Mereka benar-benar seperti orangtua ku sendiri, dan kakek telah menggantikan peran ayah dalam hidupku.

Kakek dan nenekku adalah orang-orang yang sangat penyayang dan sabar. Mereka selalu menyayang kami dan membuat kami merasa aman. Mereka juga selalu mengajarkan kami tentang kebaikan dan kejujuran.

Tapi, hidup tidak pernah adil. Selang beberapa minggu setelah ibuku pulang dari tugasnya, kakekku meninggal. Aku sangat memerlukan dan merindukan sosok laki-laki di hidupku. Aku merasa seperti tidak memiliki siapa pun yang dapat kupercaya. Tumbuh dewasa tanpa peran Ayah atau Peran yang menggantikan Ayah itu sungguh tidak mudah.

Kakak-kakaku tidak pernah memahami perasaanku. Kakak perempuanku sedikit acuh sementara kakak laki-lakiku sering kali memukul. Aku merasa seperti tidak memiliki siapa pun yang dapat kupercaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun