Jatinangor - Hari kedelapan pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) tahun 2025 berlangsung hari ini, Rabu, 30 April 2025. Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, Jawa Barat, menjadi salah satu lokasi resmi penyelenggaraan ujian tersebut.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sejak pukul 12.15 WIB para peserta sudah mulai berdatangan di sekitar Gedung PPBS yang merupakan salah satu lokasi penyelenggaraan UTBK Unpad. Sebagian datang sendiri, sementara lainnya tampak diantar oleh orang tuanya.
Puluhan calon mahasiswa dari berbagai daerah berdatangan untuk mengikuti ujian masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang mereka impikan. Di antara gerak-gerik gelisah yang bersiap masuk ke gedung ujian, tampak juga beberapa orang tua yang terlihat menunggu di luar dengan perasaan yang tidak kalah cemas.
Salah satu peserta, bernama Salsa (18) yang berasal dari Bojongsoang mengaku sangat gugup saat menginjak lokasi ujian. "Tadi pagi pas aku dateng ke lokasi rasanya deg-degan banget, tapi kayaknya semuanya ngerasain hal yang sama soalnya mukanya pada tegang," ungkapnya.
Sehari sebelum pelaksanaan ujian, salsa menyiapkan seluruh berkas yang diperlukan karena khawatir ada yang tertinggal. "Sebenernya di hari-hari sebelumnya aku udah nyiapin semua berkasnya, tapi aku inisiatif double check soalnya takut ada yang ketinggalan terus jadi gak memenuhi syarat ujian," tuturnya.
Terkait pelaksanaan ujian, salsa mengaku cukup lega karena fasilitas yang disediakan Unpad cukup nyaman dan terdapat panitia yang membantu. "Menurut aku tadi soalnya susah, tapi untungnya keadaan di dalem ruangan tenang, ruangannya juga enak, terus ada panitia yang ngebantu juga kalo ada masalah," jelasnya.
Di sisi lain, terdapat Ibu Teti (39), berasal dari Ujung Berung, Kota Bandung terlihat duduk di dekat area parkir sambil menunggu anak lelakinya menyelesaikan ujian. Ia mengaku datang sendiri untuk mengantar anaknya karena khawatir apabila terjadi hal yang tidak diinginkan. "Sebenernya dia bilang mau berangkat sendiri, tapi namanya juga orang tua ya, saya khawatir takut kenapa-napa pas di jalan" ungkapnya.
Ibu Teti menjelaskan bahwa anaknya merupakan siswa dari SMA 10 Bandung yang mengambil kelas atlet, tapi memutuskan untuk melanjutkan studinya ke Perguruan Negeri Tinggi (PTN). "Sebenernya pas di SMA dia ngambil kelas atlet, tapi pas kelas 12 dia bilang mau lanjut PTN. Pilihan satunya jurusan arsitektur ITB terus pilihan keduanya peternakan Unpad," Ujarnya.
Anak lelakinya mengaku tidak ingin merepotkan kedua orang tuanya terkait biaya perkuliahan sehingga berusaha untuk lulus UTBK dan menghindari jalur mandiri. "Anak saya bilang sebisa mungkin lulus UTBK biar ga usah nyoba jalur mandiri soalnya kalo mandiri biasanya biayanya lebih mahal. Kalo ga lolos dia mau gap year aja," Jelasnya.
