Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Kepergian Tiga Sahabat Meninggalkan Jejak Kenangan Manis

27 Mei 2025   05:55 Diperbarui: 27 Mei 2025   06:24 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepergian Tiga Sahabat Meninggalkan Jejak Kenangan Manis

Seperti tak percaya bahwa DKM Masjid Nurul Falaah  Perumahan Pondok Damai, Cileungi, Kab. Bogor telah ditinggalkan  ketiga sahabat  terbaik telah pergi untuk selama-lamanya  dan kepergiannya meninggalkan jejak rekam kebaikan sehingga masih menjadi  kenangan manis bahkan kenangannya  masih tersimpan rapih dalam  tabung memori, tidak lain menuju pada tiga nama almarhum bapak Supriyo Subali , H. Joko Susilo, dan Eko Supriyatna   (Allahummaghfirlahum) harus diakui saat masih hidup  tidak terlalu sering bertemu untuk sekedar bercakap-cakap karena kesibukan masing-masing   tetapi yakinlah  selalu ada  sinar yang menyelusup menerangi relung hati, dan pikiran yang  membuat kita ingin selalu melangkah bahkan berlari  menjemput kebaikan untuk  mengestafetkan rekam jejak yang dicontohkan ketiga almarhum, maafkan jika al-fakir terpaksa menuangkan kerinduan yang teramat dalam  melalui goresan tangan sederhana meski bukan termasuk orang yang pandai dalam menyusun kata, bukan seorang penulis profesional , dan tidak pandai berkata-kata, maafkan ini hanya coretan sederhana  sekedar ingin menumpahkan  bongkahan rasa rindu yang teramat dalam yang  harus  disampaikan buat ketiga sahabat tercinta  yang telah mendahului  kita "Selamat jalan sahabat terbaik," hanya itu yang mampu disampaikan meski dalam hati bergejolak jika mengingat rekam kebaikan tiga orang sahabat semasa masih hidup  bersama-sama memakmurkan  Masjid Nurul Falaah,  harus diakui ketiga almarhum memiliki  jiwa yang menajamkan diri dalam tapak kebaikan, kreatifitasnya sangat mempesona dan orisinal, ide-ide nya selalu mewarnai   hingga sekarang dan tentu saja sangat bernas (berisi penuh, banyak isinya, atau berkualitas baik) , meski terkadang kita berpeda pendapat alias tidak sepenuhnya setuju namun itu bagian dari dinamika dalam pergaulan, tapi ketiga almarhum  memiliki kecakapan dalam melokalisir setiap perbedaan yang ada hingga menjadi sebuah  potensi,  itu   yang sangat tampak  bagi saya, selain itu sosok ketiga almarhum memiliki kontribusi terhadap kemakmuran Masjid  karena ketiga almarhum memiliki kesadaran murni bahwa  Masjid sebagai tempat menyumbangkan karya kecil memberikan arti bagi eksistensi diri, bahkan kini kebersamaan yang telah ditorehkan ketiga almarhum telah melahirkan kebesaran bersama yang senantiasa kami rawat dengan baik agar sulamannya tetap kuat, tidak cepat rusak karena perbedaan pemikiran,   inilah nampaknya jika persahabatan bertautan dalam ikatan aqidah, kemanapun kaki melangkah maka kenangan itu terkadang hadir dalam setiap kedipan mata  

Dokpri
Dokpri

Ketiga sahabat sudah lama meninggalkan kita , namun rasanya waktu  begitu singkat seoalah tidak sadar bahwa sahabat kita almarhum bapak Supriyo Subali, Almarhum  Haji Joko Susilo, dan almarhum Eko Supriyatna  telah meninggalkan kita selamanya  "Innalillahi wa innailaihi rojiuun, perasaan ini muncul karena ketiganya sebagai  sosok Inspiratif , memiliki semangat  yang baik dan bagi almarhum Masjid Nurul Falaah dijadikan sebagai rumah ketiga apapun yang menjadi persoalan Nurul Falaah mereka selalu terpanggil urung rembug memberikan kontribusi  terbaiknya, jadi  betapa besar sumbangan mereka bertiga terhadap kemajuan Masjid Nurul Falaah semoga investasi almarhum dalam melengkapi amal bersama kelak menjadi jariyah  berpotensi  mendatangkan pahala berlipat besarnya  sumbangsih almarhum bertiga dalam memakmurkan   Masjid, telah didikasikan   ketiga almarhum semata-mata agar kita menjadi faqih dan tangguh dalam mengelola DKM dengan segala dinamika, dan perbedaan yang ada dan masukan-masukan terbaiknya kini manfaatnya masih bisa dirasakan

Dokpri
Dokpri

Yakinlah wafatnya ketiga sahabat terbaik  seharusnya mendulang nasihat bagi kita hingga menghasilkan ibroh bahwa berpulangnya ketiga sahabat terbaik memberikan pesan penting  bahwa kematiaan setiap saat senantiasa selalu mengintai kemanapun kita pergi,   tiba waktunya  menghampiri tak ada yang bisa menolak atau menunda, kematian akan selalu digilirkan dan dugilirkan bagi semua makhluk yang ada dimuka bumi, bukankah air  tak pernah melawan qudratnya yang selalu mencari dataran rendah begitu juga dengan kematian seseorang  saatnya tiba sang penghancur kenikmatan  dunia maka tak seorangpun yang bisa menghalanginya  persoalnnya adalah apakah kita mengakhirinya saat berada dititik keta'atan atau sebaiknya ? tentu kita semua berharap bisa mengakhirkan kehidupan ini dengan cara-cara lembut  sebagaimana berakhirnya ketiga almarhum dengan lembut selembut saat mereka bertiga masih hidup

Dokpri
Dokpri

Kini kita hanya bisa meneladani warisan jejek-jejak  kebaikan ketiga almarhum yang telah menjadi prasasti hingga bisa diestapetkan oleh generasi selanjutnya, dan dari ketiga almarhum kita bisa belajar bahwa kehidupan sebenarnya adalah tentang bagaimana memberikan manfaat untuk   orang banyak dari apapun potensi yang dimiliki, inilah yang  membuat mereka bertiga bisa tersenyum, kita bisa belajar bahwa tidak ada yang nyata selain kematian hidup begitu singkat (life is so short) maka  teruslah berbenah diri karena kita tidak tahu kapan kita dipanggil  sebuah nasihat dari Ibnul Qayyim al-jauziyyah berkata :wakam min sahihin  mat min ghayr illatin  wakam min aliilin aasyaa hinaan min alddahr" "Betapa banyak orang yang sehat kemudian meninggal tanpa didahului sakit dan betapa banyak orang yang sakit yang masih bisa hidup beberapa lama', kemudian fakam min fatan 'amsaa wa'asbah dahikan waqad nusijat 'akfanuhu wahu la yadrii " dan betapa banyak pemuda yang tertawa di pagi dan petang hari, padahal  kain kafan mereka sedang ditenun dalam keadaan mereka tidak sadar'

Dokpri
Dokpri


Beruntunglah bagi mereka yang tidak cukup puas hanya melambaikan tangan atas seruan kebaikan  sebagaimana yang dicontohkan ketiga almarhum  semasa hidup ketika diseru pada jalan kebaikan selalu tampil dalam barisan  dan kini barisan itu terlihat kosong ditinggalkan almarhum  bertiga lebih dulu  menjemput sang Maha Agung tentu saja kita yang ditinggalkan bersedih namun kesedihan berlarut tidak baik  kita doa'kan semoga ketiga almarhum husnul khatimah, diampuni segala kesalahannya dan Syurga balasannya, semoga torehan  kebaikannya selama di Masjid Nurul Falaah menjadi prasasti abadi yang pahalanya  selalu mengalir setiap saat.
Selamat jalan sahabat. Kami pengurus DKM Masjid Nurul Falaah semua berduka, tapi  kami semua ikhlas, karena ini semua sudah kehendak-Nya. Semoga engkau bertiga ditempatkan di sisi-Nya. Amin ya Rabb. Allahummagfirlahum. Al-Faatihah

Selasa, 27 Mei 2025
Kreator Kompasiana : Inay Tea, Pondok Damai, Cileungsi, Kab. Bogor, Jawa Barat

Dokpri
Dokpri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun