Mohon tunggu...
Inarotul Laila
Inarotul Laila Mohon Tunggu... Seniman - Semoga bermanfaat

https://www.kompasiana.com/inarotul07279

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hantu yang Kuhantui

6 Desember 2020   10:31 Diperbarui: 6 Desember 2020   10:36 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sekejap dirimu menghilang..

Tiap detik bayanganmu melayang di awang-awang..

Berlarian kesana kemari memenuhi otak tanpa diundang..

Mengajakku berhitung, kapan  dirimu pulang..

Aku tak bisa berfikir panjang..

Seongok daging yang penuh kekurangan sinawang..

Ku gentayangi dirimu disetiap loriong waktu..

Dering telfon, bunyi lonceng, pecahan gelas, membangunkanmu disetiap suhu..

Jangan salahkan aku..

Kehidupanmu tak tenang karena aku adalah hantu..

Jangan salahkan aku..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun