"Mau kah bersama membangun cita-cita sayang?"Â
Sebuah permintaan yang waktu itu kau sampaikan kepada saya. Ada rasa tak percaya namun juga penasaran. Mengapa kau meminta hal tersebut? Sedangkan kau juga tahu bagaimana dan dimana posisi saya. Mungkinkah kau menginginkan jalinan asmara kita nantinya mendapatkan restu dan pelegalan dari semuanya? Atau seperti apa? Apa maksud dari permintaanmu ini sayang?
Apapun alasannya hanya kau sendiri yang mengetahui. Namun yang pasti saya akan belajar memenuhi apa yang kau inginkan tersebut semampu saya. Karena bagi saya kebahagiaanmu adalah yang utama. Lantas bukan berarti saya mengesampingkan diri. Bukan seperti itu. Bahagia saya adalah ketika melihatmu bahagia.
Ada hal yang perlu kau ketahui, saya mengenalmu dengan hati, bukan dengan mata. Saya mencintaimu dengan jiwa, bukan dengan kata. Saya menyayangimu dengan rasa, bukan hanya logika. Dan saya memilihmu bukan karena suka, tapi karena caramu memperlakukan saya dengan luar biasa. Oleh sebab itu, kebahagiaanmu yang paling utama untuk saya. Jika kau bahagia, maka saya teramat sangat bahagia.
Namun disisi lain atas dasar cinta ini terkadang saya sangat egois. Saya sering memaksakan kehendak dan keinginan saya tanpa konfirmasi atau bertanya terlebih dahulu dengannya. Saya selalu menyimpulkan sesuatu berdasarkan sudut pandang saya sendiri. Maka dari itu, apakah kau berkenan untuk selalu menyisakan maaf  atas segala salah yang saya lakukan?
Sayang, tak terasa kita menjalani kisah ini sudah cukup lama. Banyak sekali hal-hal yang datang silih berganti. Ada kebahagiaan, kesedihan, kekecewaan, bahkan yang paling menyakitkan. Namun entah mengapa justru karena berbagai hal tersebut kita semakin dekat dan erat. Bahkan cinta diantara kita semakin kuat.
Sayang, mulai hari ini kita akan menjalani hubungan jarak jauh kembali. Tak hanya sehari. Namun berhari-hari. Maaf jika pagi tadi saat kepergianmu saya terlihat lesu dan tak bersemangat. Bukan sebab keinginan yang malam sebelumnya saya sampaikan. Bukan itu. Tapi karena saya harus melepasmu untuk bertugas. Ada rasa berat namun juga bangga.
Sayang, selamat bertugas. Selamat menjalankan hal-hal baik. Ingat untuk selalu tersenyum dan dijaga hatinya. Bukan hanya hati, emosi dan segala macamnya juga turut untuk dijaga. Jika sudah selesai, cepatlah pulang. Karena saya tak bisa lama-lama jauh darimu. I love you kekasihku.
