Mohon tunggu...
Isna Mulia Andini
Isna Mulia Andini Mohon Tunggu... Mahasiswa

my soul is my guide

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Antara Nanjak, Panik, dan Doa

13 Oktober 2025   01:11 Diperbarui: 13 Oktober 2025   01:11 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Liburan ke pegunungan selalu menyenangkan karena udara segar, pemandangan hijau, dan suasana tenang. Jadi, aku dan teman-teman memutuskan untuk berkendara ke kawasan atas kota. Kami pikir perjalanan akan penuh tawa, tapi justru berubah jadi pengalaman yang bikin takjub. Awalnya semuanya lancar, jalanan menanjak terlihat, tapi kami santai dan terus mendengar musik.

 Tiba-tiba mobil kehilangan tenaga, gas diinjak habis, tapi mobil malah mundur perlahan. Salah satu teman teriak, "Rem! Rem tangan!" Sopir langsung menarik rem tangan dengan keras, mobil berhenti, dan jantung kami langsung berdebar. 

Dalam hening, terdengar napas berat dan lega. Ternyata seorang warga datang membantu. Ia berkata ramah, "Kalau mau naik, harus dari bawah pakai gigi satu, jangan di tengah." Kami hanya bisa mengangguk, merasa malu tapi bersyukur masih selamat. Setiap kali naik mobil ke daerah tinggi setelah kejadian itu, kami selalu memastikan semuanya siap, dari mesin hingga mental penumpang. Tanjakan yang bikin panik mengajarkan bahwa setiap perjalanan menyimpan pelajaran berharga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun