Mohon tunggu...
Imtinan Marsa S.
Imtinan Marsa S. Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Waspadai! 4 Kebiasaan Ini Bisa Menaikkan Berat Badan di Masa Pandemi

12 Januari 2021   10:00 Diperbarui: 12 Januari 2021   10:48 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga saat ini memberikan berbagai dampak kesehatan, baik langsung maupun tidak langsung. Salah satu dampaknya adalah diberlakukannya kebijakan work from home serta social distancing mengharuskan masyarakat untuk beraktivitas di dalam rumah. 

Namun hal ini secara tidak sadar dapat menyebabkan perubahan terhadap kebiasaan hidup masyarakat dan memiliki dampak negatif salah satunya yaitu kenaikan berat badan. Berikut adalah kebiasaan-kebiasaan yang dapat menaikkan berat badan di masa pandemi!

1. Pemilihan Jenis Makanan yang Salah

Munculnya rasa bosan selama di rumah dalam waktu lama menyebabkan kecenderungan orang untuk mengkonsumsi makanan ringan (cemilan). Makanan ringan tersebut cenderung mengandung tinggi gula dan lemak seperti es krim, coklat, biskuit, wafer, gorengan dan cemilan lainnya yang memiliki rasa yang lezat. Akibat rasa bosan juga jumlah dan frekuensi untuk menyemil terkadang tidak dapat terkontrol.

Selain itu, akses yang terbatas dalam membeli makanan segar setiap hari mengharuskan masyarakat untuk menyetok makanan instan, frozen dan kaleng. Padahal, makanan tersebut mengandung kalori yang sangat tinggi namun rendah vitamin dan mineral sehingga tidak memenuhi kebutuhan gizi dan berdampak pada kenaikan berat badan.

Kebiasaan memesan makanan secara online juga cenderung meningkat ketika pandemi COVID-19. Kebiasaan ini dapat memicu kenaikan berat badan seseorang akibat pemilihan makanan yang tidak sehat. Masyarakat yang memesan makanan online cenderung tertarik pada makanan fast food atau makanan dengan tinggi kalori, jarang sekali memesan makanan dengan sayuran atau buah. 

2. Aktivitas Fisik yang Kurang

Pembatasan aktivitas di luar rumah juga turut menjadi penyebab menurunnya aktivitas fisik akibat seseorang. Hal ini disebabkan karena aktivitas yang dapat dilakukan masyarakat di dalam rumah tidaklah banyak.. Ditambah dengan adanya work from home atau online school yang mengharuskan masyarakat bekerja dan belajar dalam suatu posisi duduk tetap selama berjam-jam mengakibatkan minimnya pengeluaran energi dari aktivitas fisik. 

Waktu luang selama pandemi juga banyak dihabiskan di depan layar yang tidak membutuhkan perpindahan tempat dan pengeluaran energi yang banyak seperti menonton TV, bermain game, ataupun menghabiskan waktu di media sosial. Peningkatan waktu di depan layar meningkatkan asupan konsumsi cemilan secara tidak sadar, serta menurunkan aktivitas fisik, sehingga masyarakat mudah mengalami kenaikan berat badan.

Aktivitas fisik yang kurang mempengaruhi lemak tubuh, pengaturan nafsu makan yang terganggu, serta mengurangi metabolisme istirahat, sehingga berperan dalam peningkatan berat badan.

3. Stres Selama Pandemi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun