Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Penikmat Kopi

Seorang analis pembangunan desa dan konsultan pemberdayaan masyarakat yang mengutamakan integrasi SDGs Desa, mitigasi risiko bencana, serta pengembangan inovasi berbasis lokal. Ia aktif menulis seputar potensi desa, kontribusi pesantren, dan dinamika sosial di kawasan timur Indonesia. Melalui blog ini, ia membagikan ide, praktik inspiratif, dan strategi untuk memperkuat ketangguhan desa dari tingkat akar rumput. Dengan pengalaman mendampingi berbagai program pemerintah dan organisasi masyarakat sipil, blog ini menjadi ruang berbagi pengetahuan demi mendorong perubahan yang berkelanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

SDGs Desa dan Konservasi Satwa: Menjaga Kehidupan Liar dari Akar Rumput

29 September 2025   07:10 Diperbarui: 28 September 2025   22:57 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas mengecek kondisi kesehatan seekor harimau jantan. (Sumber: Dokumentasi BKSDA Jambi via Kompas.id)

Desa bukan sekadar wilayah administratif, melainkan garda depan konservasi ekologi Indonesia. Dengan memperkuat SDGs Desa, desa bisa menjadi pusat inovasi penyelamatan satwa karismatik. Harimau, gajah, orangutan, dan burung endemik tetap lestari jika desa ikut menjaga habitatnya.

Mengintegrasikan konservasi ke dalam pembangunan desa berarti mengamankan masa depan ekologi sekaligus kesejahteraan masyarakat. Dari insentif hijau, regulasi lokal, hingga keterlibatan generasi muda desa—semuanya bisa menjadi pilar keberhasilan. 

Menjaga satwa berarti menjaga desa, dan menjaga desa berarti menjaga bumi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun