Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Penikmat Kopi

Seorang analis pembangunan desa dan konsultan pemberdayaan masyarakat yang mengutamakan integrasi SDGs Desa, mitigasi risiko bencana, serta pengembangan inovasi berbasis lokal. Ia aktif menulis seputar potensi desa, kontribusi pesantren, dan dinamika sosial di kawasan timur Indonesia. Melalui blog ini, ia membagikan ide, praktik inspiratif, dan strategi untuk memperkuat ketangguhan desa dari tingkat akar rumput. Dengan pengalaman mendampingi berbagai program pemerintah dan organisasi masyarakat sipil, blog ini menjadi ruang berbagi pengetahuan demi mendorong perubahan yang berkelanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dari Motor Gadai ke Pegawai: Kisah Arif Bersama Pegadaian

23 September 2025   07:43 Diperbarui: 23 September 2025   07:43 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita Arif hanyalah satu dari sekian banyak kisah yang beredar di tengah masyarakat. Bedanya, kisah ini lebih dekat, lebih personal, dan memberi wajah manusiawi pada sebuah lembaga keuangan yang kadang terasa kaku. Ia menunjukkan bahwa Pegadaian bukan sekadar institusi, tetapi juga bagian dari perjalanan hidup.

Di desa-desa, mahasiswa yang kesulitan biaya kuliah, pedagang yang butuh tambahan modal, hingga keluarga yang mendesak biaya kesehatan—semua bisa menemukan ruang di Pegadaian. Setiap barang yang digadaikan bukan sekadar benda, melainkan simbol harapan yang ingin dijaga oleh masyarakat dari berbagai lapisan.

Transformasi Pegadaian hari ini makin luas. Dari gadai konvensional hingga tabungan emas, dari pembiayaan usaha kecil hingga investasi masa depan. Namun, di balik semua inovasi itu, nilai dasarnya tetap sama: memberi jalan keluar yang sederhana, aman, dan manusiawi. Inilah salah satu cara Pegadaian mengEMASkan Indonesia melalui cerita-cerita kecil.

---

Hidup sering kali menempatkan kita di persimpangan sulit. Namun, seperti kata slogan Pegadaian, selalu ada cara “mengatasi masalah tanpa masalah.” Arif membuktikan itu dengan keberanian kecilnya menggadaikan motor. Dari sana, kuliahnya terselamatkan, dan jalan hidupnya justru semakin terang. Kini, Arif duduk di balik meja pelayanan, menyambut orang-orang dengan senyum hangat.

Ia tahu, setiap wajah yang datang membawa cerita. Sama seperti dirinya dulu, mereka hanya butuh ruang untuk bertahan dan sedikit harapan untuk melangkah. Kisah Arif membuat Pegadaian terasa lebih dekat. Ia bukan sekadar lembaga keuangan, tetapi tempat di mana masa depan bisa diselamatkan. Dan dengan sedikit canda, kita bisa menutupnya begini: “Ayo teman-teman mahasiswa, titip motormu di Pegadaianhehe.”

Cerita ini disarikan dari pengalaman seorang teman yang kini bekerja di Pegadaian. Kisah Arif menjadi pengingat bahwa Pegadaian bukan hanya soal gadai barang, tetapi tentang kepercayaan dan kesempatan. Bagi mahasiswa, Pegadaian bisa menjadi pintu darurat dan bagi generasi muda, ruang belajar tanggung jawab. Kita mungkin sering mengaitkan Pegadaian dengan “orang terdesak,” tetapi kisah ini menegaskan, dari keterdesakan lahir masa depan yang lebih terang, dan mungkin inilah cara sederhana Pegadaian mengEMASkan Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun