Ia menutup koran itu setelah halaman kelima. Kopinya sudah dingin. Di kejauhan, suara ibu-ibu terdengar dari gang, membicarakan berita pagi itu. Anak kecil berlari-lari membawa botol susu, dan seekor ayam menyeberang jalan seolah tak ada hal besar yang sedang terjadi.
Di dalam rumah, Pak Gunar membuka laci tua tempat ia menyimpan dokumen-dokumen masa lalu. Ijazah itu masih ada. Kertasnya menguning, tandatangan dekan fiktif sudah memudar. Ia menatapnya lama.
Lalu, seperti tanpa beban, ia melipatnya perlahan dan meletakkannya kembali.
Hari itu, Pak Gunar tidak merasa lega, tidak pula takut. Ia hanya merasa... cukup. Bahwa hidup telah berjalan begitu lama bersama rahasia kecil itu, dan bahwa tidak semua hal harus jadi headline untuk terasa penting.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI