Pada akhirnya, menjadi Pendamping Lokal Desa bukan sekadar pekerjaan administratif. Ini adalah ruang pengabdian yang menuntut komitmen, empati, dan kesiapan belajar dari masyarakat. Dunia desa tidak bisa dipahami hanya dari layar laptop atau buku teks.
Gen Z yang mampu menggabungkan keterampilan digital mereka dengan kepekaan sosial akan menjadi kekuatan besar dalam program pendampingan. Mereka bisa mempercepat transformasi digital desa, menghadirkan inovasi berbasis data, dan membantu menghubungkan desa dengan dunia luar.
Namun, semua potensi itu tak akan berarti tanpa kesiapan dasar. Portofolio yang kuat dan kepercayaan diri yang stabil adalah dua pintu awal untuk bisa masuk dan bertahan dalam ekosistem kerja seperti PLD. Dunia kerja hari ini tidak hanya menuntut ijazah, tapi cerita.
Bukan cerita yang dibuat-buat, melainkan kisah nyata dari pengalaman, kesungguhan, dan nilai yang dibawa. Maka Gen Z perlu belajar menulis dan menyuarakan kisah mereka sendiri. Karena dari situlah recruiter bisa melihat: siapa kamu dan apa yang bisa kamu bawa ke desa.
Jika Gen Z mampu memetakan diri mereka dengan jujur---lewat portofolio yang tajam dan sikap percaya diri yang hangat---maka dunia pendampingan tidak hanya bisa mereka masuki, tapi bisa mereka warnai dengan cara-cara yang belum pernah dibayangkan sebelumnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI