Mohon tunggu...
Imron Purnama
Imron Purnama Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Well Planning , Well Organizing & Well Culture .

2 Oktober 2016   21:12 Diperbarui: 21 Juli 2017   14:13 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

3. Apakah Bacaan Tahiyat Akhir yang di lakukan oleh mayoritas Umat Muslim saat Sholat sudah sesuai dengan
    kaedah Tajwid dan makhroj dan memahami Arti dari bacaan tersebut .

4. Apakah mereka memahami ari dari pada bacaan Sholat dan surat Al Quran yang di baca .

5. Bagaimana hukum dan bacaan nya jika di dalam sholat seorang muslim mengalami kelupaan atau keragu - raguan

Berdasarkan pengamatan kami menunjukan bahwa mayoritas dari mereka tidak mengetahui rukun sholat, bahkan persepsi mereka terhadap Rukun Sholat adalah adalah Rukun Iman dan Rukun Islam, yakni antara 5,6 dan 7 . Hal yang sama terjadi dalam Bacaan Surat Alfatihah dan Tahiyat Akhir ,mayoritas dari mereka belum dapat membaca Surat Alfatihah dan Tahiyat Akhir dengan benar sesuai kaidah tajwid,makhroj dan tartiil . Begitu juga terhadap pertanyaan No 4 Dan No.5 . kondisi tersebut sangat lah memprihatinkan mengingat alfatihah ,dan takhiyat Akhir adalah rukun sholat, yang merupakan persyaratan pokok dalam menentukan sah atau tidak nya sholat seorang hamba kepada Allah SWT berdasarkan Kaidah ilmu Fiqih,yang sekaligus merupakan gambaran rendah nya pengetahuan dan kepedulian mayoritas umat muslim terhadap ajaran Al Quran dan Al Hadits.

Pertanyaan selanjutnya adalah jika Sholat yang merupakan hal penting sebagai acuan pintu Hisab / di perhitungkan atau tidak nya amal baik yang lain nya, tidak dapat dipenuhi sesuai tuntunan Al Quran dan hadits ,lalu bagaimana dengan ajaran dan pengetahuan keislaman lain nya seperti Zakat,hukum Waris, kepemimpinan, ekonomi syariah , akhlaq dan Fiqih islam, Jihad dan lain nya , yang sesungguh nya harus di ketahui dan di implementasikan oleh Umat Muslim sebagai wujud pengabdian kepada Allah SWT . Lebih dari itu bagaimanakah kita harus mempertanggung jawab kan Nikmat usia, kesehatan , dan Rizki selama hidup 60 – 73 tahun ( Mortalita ) sementara bacaan Alfatihah, tahiyat Akhir dan rukun sholat belum di kuasai secara benar, di sisi lain sebagian dari kita mampu menyelesaikan sekolah umum dari SD,SMP, SLA ,S1 , S2 bahkan sampai dengan S3 + training dan Seminar Lain nya.

Berkaca dari realita tersebut ,harapan terbentuknya budaya masyarakat Muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT masih sangat jauh dari kenyataan, sebalik nya dari lingkungan masyarakat yang sangat rendah kepedulian nya terhadap agama Allah, akan terbentuk budaya orang orang munafik yang mengorbankan kebenaran dan keadilan demi kepentingan Pragmatis sesaat, yakni mereka yang mengutamakan kepentingan pribadi dan golongan nya ,guna memenuhi keinginan hawa nafsu dan kesenangan duniawi semata . Yang dalam sejarah tercatat sebagai penyebab kemunduran dan kehancuran masyarakat dan Ukhuwah Islamiyah,yang juga akan membebani kesiapan masyarakat muslim pada era globalisasi.

Lalu bagaimana dengan Sholat berjamaah ? apakah sudah mengikuti sunah rasul dan mayoritas muslim kita sudah melakukan sholat fardhu berjamaah ?

Hikmah dari Contoh sederhana yang kami sampaikan sebagai sesama Muslim adalah ajaran Islam telah di turunkan secara Sempurna oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW untuk seluruh Umat Manusia , namun kita sebagai hamba jauh dari keta'atan kepada Allah SWT, karena nya diperlukan Evaluasi atas kualitas ibadah kita , saling mengingat kan dalam kebaikan, kebenaran dan kesabaran.

Fenomena yang terjadi menunjukan pribadi,komunitas dan budaya yang tidak menjadikan Allah SWT sebagai yang PERTAMA dan UTAMA akan mendapatkan kesenangan semu yang sesaat ,kemudian mengalami kemunduran , kesulitan dan akhirnya akan mengalami kenistaan di dunia dan Akhirat, seperti yang di alami oleh sebagian besar masyarakat di berbagai belahan penjuru dunia, dalam krisis Global yang berkepanjangan. 

Marilah kita bangun budaya Well Planning, Well Organizing dan Well Culture ,agar kita menjadi Umat yang Uswatun Hasanah yakni Ummat terbaik yang berilmu dan dapat menjadi suri tauladan bagi umat lain nya di dalam menjalani kehidupan di era globalisasi ini. Dengan membangun Well Muslim Culture akan terbentuk karakter muslim unggulan yang bertaqwa, yang akan menjadi Change agent , Uswatun hasanah dan memberikan Competitive advantage bagi seluruh elemen kehidupan bangsa , baik di tingkat keluarga, masyarakat,perusahaan dan negara, sehingga kita dapat merealisasikan kembali kejayaan dunia Islam pada periode 2030 - 2050 melalui Bumi Nusantara yang kita cintai dan dapat menahan derasnya gelombang Budaya Global yang akan mempengaruhi Nilai – nilai budaya, keimanan dan ke Islaman kita.

Rasulullah membangun System Peradaban Islam yang rahmatan lil alamin,di cintai dan segani dunia di mulai dari masjid.sudah sepatut nya kita budayakan sholat berjamaah dengan memakmurkan masjid demi tegak nya syiar , tali persaudaraan dan kuat nya organisasi Islam. Melalui pribadi – pribadi yang bersyukur dan bertaqwa kepada Allah SWT diharapkan akan berkembang kepedulian terhadap pelaksanaan dan pengelolaan ibadah Islam sesuai dengan syariah  yang dengan nya akan mendatangkan ke ridhoan dan keberkahan Allah SWT. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun