Mohon tunggu...
Imron Purnama
Imron Purnama Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Well Planning , Well Organizing & Well Culture .

2 Oktober 2016   21:12 Diperbarui: 21 Juli 2017   14:13 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Melihat Perkembangan Umat Muslim di berbagai belahan penjuru dunia dewasa ini ,kita akan mendapatkan gambaran bahwa mayoritas dari mereka hidup di negara berkembang dengan ketergantungan ekonomi, perdagangan dan Teknologi dari negara yang mayoritas Populasi nya Non Muslim. Hampir tidak ada Negara Muslim yang mempunyai pengaruh Global baik secara ekonomis maupun politis,Walaupun komunitas Muslim dan OPEC menguasai 85 % cadangan minyak dunia. 

Salah satu penyebab utama dari kondisi tersebut adalah Lemahnya daya saing, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kordinasi yang kurang baik antar sesama komunitas Muslim . Gambaran tersebut dapat dilihat dari rangking Competitiveness Index Indonesia ( negara komunitas muslim terbesar di dunia ) ,yang berada di urutan ke 37 atau ke 4 di belakang negara ASEAN lain nya, seperti Singapore No 2, Malaysia No.18 dan Thailand ke 32. Hal yang sama terjadi pada Index 20 negara terkaya dengan pendapatan perkapita tertinggi di dunia yang hanya menempatkan Qatar di urutan ke 9, dan Kuwait di posisi 12, walaupun negara tersebut merupakan salah satu penghasil minyak dan Gas alam cair terbesar di dunia. 

Selanjutnya untuk 20 Negara dengan PDB terbesar di dunia,hanya 3 negara Muslim yang masuk di dalam nya yakni Indonesia, Turki dan Arab Saudi. Kesimpulan dari beberapa parameter tersebut adalah Negara Muslim yang masuk kedalam kategori negara yang beruntung atau memiliki index cukup baik ,masih bergantung kepada Comperative advantage / keunggulan sumber daya alam. Di sisi lain komunitas non Muslim yang mendominasi Index negara dengan kualitas baik , memiliki competitive advantage / Keunggulan daya saing ,walaupun tidak memiliki kekayaan sumber daya alam.

Dampak dari kondisi tersebut dapat di ukur pada pengeluaran devisa yang di bayarkan Pemerintah maupun Swasta untuk pengeluaran Lisensi, Royalty, Consultant , Research , Produk technology dan barang Impor lain nya kepada perusahaan manca negara, yang pada ‎akhir nya berdampak kepada melemahnya nilai tukar mata uang negara muslim tersebut.

Jika di bandingkan dengan kualitas kehidupan Umat Muslim pada abad ke 7 sd 14 Masehi ,kondisi tersebut merupakan Anomali dan menjadi Islamic History paradox, dimana Umat Islam sangat menguasai Perdagangan, ilmu pengetahuan dan ekonomi dunia dengan wilayah kekuasaan dan pengaruh nya meliputi semenanjung jazirah Arab,Africa sampai dengan selat Gibraltar serta sebagian wilayah eropa dan Asia.

Sesungguh nya Potensi kejayaan tersebut akan dapat terealisasi kembali pada periode tahun 2030 sd 2050,jika indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia dapat mengelola stabilitas politik & demokrasi , pemberdayaan hukum, pertumbuhan ekonomi diatas 5 % , surplus demografi , kekayaan sumber daya alam , kualitas index pembangunan manusia,peningkatan pendapatan perkapita dan pertumbuhan investasi ,yang akan mengantarkan indonesia menjadi kekuatan 5 besar ekonomi dunia dengan estimasi PDB pada tahun 2030 sebesar +/- U$ 5,500 Trillion.  


Pertanyaan nya adalah masih relevankah ajaran islam di tengah Era Globalisasi yang merubah pandangan dunia menjadi The World is too Small, Flat and Crowded , tanpa batas dan sekat – sekat Agama ,Budaya, Ras , dan geografi, yang melahirkan regulasi, Budaya dan Economy global, dan akan berpengaruh terhadap keimanan budaya, dan syiar Islam.

Bagi umat Muslim yang Peduli dan melaksanakan ajaran agamanya, mengetahui betul bahwa agama Islam mengatur seluruh aspek kehidupan umat nya mulai dari hal – hal yang bersifat pribadi , Hubungan Hamba dengan Sang Khalik,hubungan Masyarakat, sampai dengan urusan Politik ,hukum , ekonomi,dan kepemimpinan / kenegaraan . Bahkan sebagian dari aspek tersebut di atur secara detail seperti Masuk kamar mandi, Cara makan tidur / istirahat, hubungan suami istri , memilih sahabat, Menyimpan tabungan ,Zakat , warisan dan Lain nya. Melihat betapa Lengkapnya Islam mengatur semua itu, maka kesimpulan yang dapat kita petik dari tata kelola agama islam terhadap Umat nya menunjukan bahwa ajaran Islam membangun karakter dan budaya berikut :

A. Well Planning : semua kegiatan umat islam mulai dari bangun tidur sampai dengan kembali tidur
     haruslah direncanakan dan di niatkan dengan baik karena Allah. Perencanaan yang baik tersebut
     meliputi :

-   Niat Mencari Nafkah beserta tata cara ,inovasi dan perbaikan nya,

-   Mencari Ilmu agama dan Umum

-   Ibadah Hablum minallah / ibadah Individu kepada Allah SWT

-   Olah Raga dan Istirahat

-   Evaluasi dan Tafakur /  Improvement & Innovation.

B. Well Organizing : Niat dan Perencanaan tersebut dilaksanakan dengan tata cara dan ketentuan yang di telah ajarkan dalam Al-Quran dan Al  
     Hadits secara disiplin dan tepat waktu, agar setiap aktifitas umat muslim dapat bernilai ibadah, menjadi rahmatan lil alamin,meningkatkan  
     tali persaudaraan ( Value added ) dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

C. Well Culture : Sasaran akhir dari implementasi Well Planning dan Well Organizing adalah terbentuknya Pribadi,karakter dan budaya        
    masyarakat Muslim Unggulan yang beriman, berilmu dan bertaqwa kepada Allah SWT ( Well Muslim Culture ),Yakni pribadi Muslim yang    
    memiliki jiwa yang sabar,Ikhlas,tawakal dan bersyukur,dalam wujud masyarakat yang saling tolong menolong dalam kebaikan,mengingatkan
    dalam kebenaran, mencegah kebathilan, peduli terhadap kesejahteraan dan keadilan sosial demi meraih keridhoan Allah SWT.

Melihat kesempurnaan tata kelola ajaran Islam dalam berbagai sendi kehidupan , tentu nya kita yakin bahwa tidak ada keraguan terhadap ajaran ini dalam mewujudkan masyarakat Muslim yang bertaqwa, Damai,sejahtera dan berkeadilan yang dalam Al Quran di sebut sebagai Uswatun hasanah yakni umat terbaik yang menjadi Suri tauladan dan rahmatan lil Alamin di era Globalisasi ini.( Surat ali Imran ayat 110 : kamu adalah umat terbaik yang di lahirkan untuk manusia,menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah SWT.

Panduan tersebut dapat kita lihat juga pada firman Allah dalam Surat Al Maidah ayat 3 : … Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku Ridhoi Islam sebagai agama mu.

Gambaran yang paling sederhana bagaimana islam memberikan panduan dan Guide line kepada kita dalam menjalankan kehidupan dan memenangkan persaingan di Era Globalisasi saat ini dapat kita lihat pada Ayat - ayat Al Quran dan Al Hadits Rasulullah SAW sebagai berikut :

1. Surat al-Baqarah ayat 148 Perihal Fastabikul Khairats : berlomba lombalah kalian dalam kebaikan / berlarilah kalian dalam menjalankan          
    kebaikan .yang artinya dalam melakukan kebaikan ,apakah yang bersifat Habluminallah / urusan ibadah individu kepada Allah ,saling tolong  
    menolong terhadap sesama , mencari ilmu pengetahuan, membuat perencanaan , menyususn program, Strategi ,Implementasi , dan
    melakukan evaluasi, sudah sewajarnnya dilakukan dengan cara yang terbaik dan sungguh – sungguh. Sehingga dengan perencanaan dan
    organisasi yang baik melalui eksekusi organisasi di tangan orang – orang yang terbaik akan mendapatkan hasil yang Optimal, di dalam  
    memenangkan persaingan Global saat ini .

2. hal tersebut sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW : jika suatu pekerjaan di serahkan bukan kepada Ahli nya, maka tunggu saja kehancurannya 

3. Sejalan dengan Firman Allah dan di nyatakan pada hadits Rasulullah yang lain bahwa barang siapa yang Nilai ibadah nya hari ini sama dengan     kemarin dan hari esok sama dengan hari ini adalah mereka yang mengalami kerugian . Falsafah dan dimensi lain dari hadits tersebut adalah       Umat muslim harus melakukan Perencanaan , Perbaikan dan Inovasi dari waktu ke waktu agar tidak monoton dalam kualitas ibadah dan             kehidupan nya . ( Continues improvement )

4. Falsafah tersebut terkait erat dengan Surat Al Mujadillah ayat 11 : Allah akan meninggikan derajat orang – orang yang beriman dan di berikan     ilmu pengetahuan diantaramu .

5. Hadits Rasulullah yang lainnya menyatakan bahwa Evaluasi / berfikir sesaat adalah lebih baik dari pada beribadah seribu hari, mengapa        
    Rasullullah menyebutkan demikian karena beliau memahami bahwa hal – hal besar yang dapat memberikan Perubahan,manfaat, dan                   kemudahan bagi masyarakat luas adalah melaui proses berfikir dan Inovasi , yang istilah sekarang di namakan dengan R & D .                                ( Research & Development )

6. Dimana hadits tersebut sejalan dengan Firman Allah yang mendorong umat Islam untuk selalu berfikir mengenai kebesaran dan Ciptaan nya       seperti pada surat (An-Nahl ayat 79 ) yang mengatakan apakah kalian tidak berfikir bagaimana burung itu bisa terbang ,yang akhirnya                 melahirkan proses pembuatan peawat sterbang.

7. dan Surat (Q.S. al-Rahman : 7) apakah kalian tidak berfikir bagaimana Allah menjadikan Langit dan Bumi tanpa tiang dan Langit telah di
    tinggikan nya dan dia letakan keseimbangan dan keadilan.

    berdasarkan beberapa kutipan Ayat Al Quran dan Al Hadits Akhirnya kita menyadari bahwa Islam adalah agama yang sempurna untuk mejadi     pedoman hidup umat manusia baik di Era Globalisasi saat ini sampai dengan akhir zaman nanti , bahkan jauh menembus ruang dan waktu         yang kita lalui saat ini , ajaran islam mengajarkan bahwa manusia harus membuat perencanaan dan mempersiapkan masa depan nya, baik         hari tua nya bahkan di kehidupan yang sesungguh nya yakni kehidupan akhirat nya yang kekal abadi .

8. hal tersebut sesuai dengan Firman Allah dalam Surat AS SAD ayat 27 : dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara
    ke dua nya tanpa Hikmah.

9. dan surat Al Hadid ayat 22 : Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis di kitab Lauhul
    mahfuzh sebelum kami menciptakan nya ,sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah .

10.Serta Surat Al An Am ayat 59 : dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan dia mengetahui nya .


Melihat betapa Ideal dan sempurna nya nya ajaran agama islam sebagai panduan peradaban umat manusia , marilah kita lihat fenomena dan realitas kehidupan Umat islam saat ini , apakah sudah sesuai dengan tuntunan yang di tetapkan Allah SWT melaui Al Quran dan Al hadits. Untuk mengetahui hal tersebut ada baik nya kita lakukan evaluasi dari aspek yang paling mendasar yang membedakan umat Muslim dengan Umat lain nya yakni masalah Sholat . Dari topik sholat ini ada beberapa pertanyaan sederhana yang dapat menggelitik kita semua untuk mendapatkan gambaran kualitas ke imanan dan Ibadah umat muslim umum nya terutama di Indonesia . beberapa pertanyaan yang mendasar mengenai Sholat dapat kita lihat sebagai berikut :

1. Berapakah Rukun Sholat ?

2. Apakah Bacaan Al Fatihah yang di lakukan oleh mayoritas Ummat Muslim ketika sholat sudah sesuai dengan
    Kaedah Tajwid, makhroj dan Tartiil sesuai Tuntunan Al Qur an

3. Apakah Bacaan Tahiyat Akhir yang di lakukan oleh mayoritas Umat Muslim saat Sholat sudah sesuai dengan
    kaedah Tajwid dan makhroj dan memahami Arti dari bacaan tersebut .

4. Apakah mereka memahami ari dari pada bacaan Sholat dan surat Al Quran yang di baca .

5. Bagaimana hukum dan bacaan nya jika di dalam sholat seorang muslim mengalami kelupaan atau keragu - raguan

Berdasarkan pengamatan kami menunjukan bahwa mayoritas dari mereka tidak mengetahui rukun sholat, bahkan persepsi mereka terhadap Rukun Sholat adalah adalah Rukun Iman dan Rukun Islam, yakni antara 5,6 dan 7 . Hal yang sama terjadi dalam Bacaan Surat Alfatihah dan Tahiyat Akhir ,mayoritas dari mereka belum dapat membaca Surat Alfatihah dan Tahiyat Akhir dengan benar sesuai kaidah tajwid,makhroj dan tartiil . Begitu juga terhadap pertanyaan No 4 Dan No.5 . kondisi tersebut sangat lah memprihatinkan mengingat alfatihah ,dan takhiyat Akhir adalah rukun sholat, yang merupakan persyaratan pokok dalam menentukan sah atau tidak nya sholat seorang hamba kepada Allah SWT berdasarkan Kaidah ilmu Fiqih,yang sekaligus merupakan gambaran rendah nya pengetahuan dan kepedulian mayoritas umat muslim terhadap ajaran Al Quran dan Al Hadits.

Pertanyaan selanjutnya adalah jika Sholat yang merupakan hal penting sebagai acuan pintu Hisab / di perhitungkan atau tidak nya amal baik yang lain nya, tidak dapat dipenuhi sesuai tuntunan Al Quran dan hadits ,lalu bagaimana dengan ajaran dan pengetahuan keislaman lain nya seperti Zakat,hukum Waris, kepemimpinan, ekonomi syariah , akhlaq dan Fiqih islam, Jihad dan lain nya , yang sesungguh nya harus di ketahui dan di implementasikan oleh Umat Muslim sebagai wujud pengabdian kepada Allah SWT . Lebih dari itu bagaimanakah kita harus mempertanggung jawab kan Nikmat usia, kesehatan , dan Rizki selama hidup 60 – 73 tahun ( Mortalita ) sementara bacaan Alfatihah, tahiyat Akhir dan rukun sholat belum di kuasai secara benar, di sisi lain sebagian dari kita mampu menyelesaikan sekolah umum dari SD,SMP, SLA ,S1 , S2 bahkan sampai dengan S3 + training dan Seminar Lain nya.

Berkaca dari realita tersebut ,harapan terbentuknya budaya masyarakat Muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT masih sangat jauh dari kenyataan, sebalik nya dari lingkungan masyarakat yang sangat rendah kepedulian nya terhadap agama Allah, akan terbentuk budaya orang orang munafik yang mengorbankan kebenaran dan keadilan demi kepentingan Pragmatis sesaat, yakni mereka yang mengutamakan kepentingan pribadi dan golongan nya ,guna memenuhi keinginan hawa nafsu dan kesenangan duniawi semata . Yang dalam sejarah tercatat sebagai penyebab kemunduran dan kehancuran masyarakat dan Ukhuwah Islamiyah,yang juga akan membebani kesiapan masyarakat muslim pada era globalisasi.

Lalu bagaimana dengan Sholat berjamaah ? apakah sudah mengikuti sunah rasul dan mayoritas muslim kita sudah melakukan sholat fardhu berjamaah ?

Hikmah dari Contoh sederhana yang kami sampaikan sebagai sesama Muslim adalah ajaran Islam telah di turunkan secara Sempurna oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW untuk seluruh Umat Manusia , namun kita sebagai hamba jauh dari keta'atan kepada Allah SWT, karena nya diperlukan Evaluasi atas kualitas ibadah kita , saling mengingat kan dalam kebaikan, kebenaran dan kesabaran.

Fenomena yang terjadi menunjukan pribadi,komunitas dan budaya yang tidak menjadikan Allah SWT sebagai yang PERTAMA dan UTAMA akan mendapatkan kesenangan semu yang sesaat ,kemudian mengalami kemunduran , kesulitan dan akhirnya akan mengalami kenistaan di dunia dan Akhirat, seperti yang di alami oleh sebagian besar masyarakat di berbagai belahan penjuru dunia, dalam krisis Global yang berkepanjangan. 

Marilah kita bangun budaya Well Planning, Well Organizing dan Well Culture ,agar kita menjadi Umat yang Uswatun Hasanah yakni Ummat terbaik yang berilmu dan dapat menjadi suri tauladan bagi umat lain nya di dalam menjalani kehidupan di era globalisasi ini. Dengan membangun Well Muslim Culture akan terbentuk karakter muslim unggulan yang bertaqwa, yang akan menjadi Change agent , Uswatun hasanah dan memberikan Competitive advantage bagi seluruh elemen kehidupan bangsa , baik di tingkat keluarga, masyarakat,perusahaan dan negara, sehingga kita dapat merealisasikan kembali kejayaan dunia Islam pada periode 2030 - 2050 melalui Bumi Nusantara yang kita cintai dan dapat menahan derasnya gelombang Budaya Global yang akan mempengaruhi Nilai – nilai budaya, keimanan dan ke Islaman kita.

Rasulullah membangun System Peradaban Islam yang rahmatan lil alamin,di cintai dan segani dunia di mulai dari masjid.sudah sepatut nya kita budayakan sholat berjamaah dengan memakmurkan masjid demi tegak nya syiar , tali persaudaraan dan kuat nya organisasi Islam. Melalui pribadi – pribadi yang bersyukur dan bertaqwa kepada Allah SWT diharapkan akan berkembang kepedulian terhadap pelaksanaan dan pengelolaan ibadah Islam sesuai dengan syariah  yang dengan nya akan mendatangkan ke ridhoan dan keberkahan Allah SWT. 

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Hidayah, Kesehatan, dan kekuatan kepada kita semua untuk selalu berada di jalan kebenaran yang di Ridhoi nya, sehingga kita semua mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan Akhirat , Amiin Ya Rabbal Alamin .

Wassallam

Imron Purnama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun