Mohon tunggu...
Vox Pop

Kasus Mirna dan Investigasinya - The Trial

12 Agustus 2016   09:45 Diperbarui: 12 Agustus 2016   16:29 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pengen tahu komentar pembaca; saya pribadi, saat pertama kali melihat video tersebut di bulan Feb 2016, saya sendiri heran dan bertanya2... "OK, Jesica dianggap psikopat karena tidak ada ekspresi atau sikap berduka ... bagaimana dengan Ayah dan Suami Mirna yang disini kok sama2 "cengengesan" dan tidak ada ekspresi atau sikap berduka??"

Anyway ... mari kita lihat ke persidangannya dan kesaksian2 yang ada

Kesaksian pegawai2 Kafe Olivier

Mendengar kesaksian petugas2 Kafe Olivier, cukup menyenangkan; mereka bersuara lembut dan jelas. Bisa dibilang mereka memiliki kemampuan public communication yang cukup baik.

Selain kemampuan public communication, saya anggap mereka juga memiliki awareness dan observation skill ... ini saya anggap demikian karena dalam beberapa kesaksian yang saya sempat dengar di siaran peradilan, ada saksi pegawai disana yang datang ke Meja 54 untuk mengambil gelas cocktail yg sudah (hampir?) habis, dan di kesaksian yang lain, ada yang berkata "saya melihat pipet (sedotan) sudah ada didalam gelas ... SOP (standard operation procedure) kami pipet tersebut tidak dimasukkan kedalam gelas" ... lalu sampai kepada kesaksian dimana ada yg bertanya ke rekannya "mbak itu tamu-nya minum jamu kunyit ya?"

Keterangan2 tersebut didalam kesaksian mereka menunjukkan bahwa pegawai2 Kafe Olivier memiliki observation skill and awareness.

Tapi ... biar bagaimanapun itu, ini semua adalah bukti2 subyektif dimana Memory, Emotion, dan faktor2 lain berpengaruh kepada isi dari "bukti" kesaksian mereka; "presumptive" evidence.

Jika dibandingkan dengan kesaksian Hani, secara pribadi saya mendengar bahwa Hani saat ditanyakan sebagai saksi di persidangan, ada unsur ketakutan (terintimidasi) dalam statement2 nya.

Ada suatu kali Hani memberi statement seperti dalam tekanan oleh Jaksa untuk "mendukung" kondisi bahwa Jessica "merencanakan". contoh: saat ditanya mengenai apakah Mirna sempat ingin masuk lewat situ tapi dihalang-halangi oleh Jessica. Disitu Hani terdengar ragu dan berkata "mungkin" tapi kemudian ini diambil sebagai sebuah statement (bukti) oleh JPU ... another presumptive evidence.

Tapi dari kesaksian pegawai2 Kafe Olivier, ada beberapa hal yang bisa saya catat:

- Jessica reservasi meja di non-smoking area untuk 3 (atau 4) orang. saya tidak ingat kelanjutannya, apakah Jessica yang memilih meja 54 selagi mereka berjalan ke meja lain di non-smoking area juga ... atau meja 54 itu pilihan dari pegawai receptionist dan reservation Kafe Olivier.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun