Mohon tunggu...
MUHAMMAD HELMIALAUDDIN
MUHAMMAD HELMIALAUDDIN Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

INSTITUT TAZKIA (financial management)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Teknologi Aggregator Keuangan

2 Januari 2024   09:00 Diperbarui: 2 Januari 2024   09:03 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Metode

Literatur: Dalam penulisan ini, penulis banyak membaca dan mendegarkan dari jurnal,artikel dan kanal berita yang berkaitan dengan pembiayaan/pendaan terhadap usaha mikro

Literatur Review

  1. Aggregator keuangan

Pengertian Aggregator keuangan adalah Situs web atau aplikasi yang menggunakan model perantara-fasilitator untuk mengumpulkan, memfilter, mengatur, dan membandingkan informasi tentang produk dan layanan keuangan yang diatur, diberi harga secara independen, dan dikontrol kualitasnya secara independen dari situs web, aplikasi atau platform lain (eksternal, pihak ketiga, lembaga, dan penyedia jasa keuangan teregulasi), untuk mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan produk dan layanan tersebut secara digital, untuk komisi, atas platform atau situs web digital bermerek nilai tambah yang ramah pengguna, dan untuk meningkatkan inklusi keuangan, literasi keuangan, akses, ketersediaan, dan jangkauan layanan keuangan untuk konsumen Indonesia.

Sejak maraknya penggunaan internet pada tahun 1990an telah terjadi perkembangan pada teknologi informasi di berbagai aspek terutama institusi keuangan tanpa terkecuali penyelenggara aggregator. Berdasarkan laporan yang dimuat oleh McKinsey, dengan mengambil contoh kasus aggregator di Eropa terdapat empat tahap kedewasaan aggregator, yaitu:

1. Price-comparison only merupakan tahap pertama dan tingkatan paling sederhana dibandingkan jenis aggregator lainnya. Layanan yang ditawarkan adalah perbandingan harga sederhana antara layanan keuangan.

2. Lead-generation only merupakan tahap kedua dan menawarkan layanan penghasil prospek atau leads dan menjualnya ke broker atau penyedia produk. investasi untuk teknologi awal pada layanan ini terbilang rendah dan lebih berfokus pada pemasaran.

3. Broker merupakan tahap ketiga dalam layanan aggregator. Kelompok ini muncul karena beberapa aggregator bertindak layaknya broker dengan memberikan saran digital dan rekomendasi untuk menghasilkan prospek atau leads. Untuk mencapai tahap ini tentunya aggregator harus meningkatkan modal teknologi karena proses bisnis yang dijalankan lebih kompleks dari tahap sebelumnya.

4. Product provider merupakan tahap tertinggi dari suatu aggregator karena aggregator dapat berkompetisi pada segmen pelanggan dengan menawarkan produk yang eksklusif. Seringkali produk yang ditawarkan merupakan solusi yang lebih murah dibandingkan perusahaan penyedia produk tersebut.

  1. Usaha Mikro

Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan / atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, yaitu dengan jumlah aset maksimal Rp. 50.000.000, -- (Lima Puluh Juta Rupiah) dan jumlah omzet maksimal Rp. 300.000.000, -- (Tiga Ratus Juta Rupiah).

Sektor UMKM juga memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan ekonomi di Indonesia dan ini dapat dilihat dari kemampuan menyerap jumlah tenaga kerja yang besar juga merupakan solusi untuk mengurangi jumlah pengangguran. Tren positif ini yang perlu terus dijaga pertumbuhannya agar sektor UMKM dalam skala yang besar mampu mengatasi masalah pengangguran di Indonesia.

  1. Teknologi dalam keuangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun