Garut, 13 Agustus 2025 - Desa Salamnunggal, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, masih mempertahankan produksi tahu sebagai salah satu mata pencaharian utama warganya. Usaha kecil dan menengah (UKM) pembuatan tahu di desa ini telah menjadi penopang ekonomi masyarakat sekaligus menjaga tradisi pangan lokal yang sudah berlangsung turun-temurun. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sisdamas, kelompok 134 UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dibawah bimbingan Dr. H. Nurkholis S.S.,M.Hum.,CLCE., melaksanakan program kerja bertema "Digitallisasi Marketing UMKM Tahun melalui pembuatan Google Maps" di Desa Salamunggal, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut.
Setiap harinya, beberapa perajin tahu di Salamnunggal mampu memproduksi ratusan potong tahu dengan bahan dasar kedelai yang diperoleh dari pemasok lokal maupun luar daerah. Proses produksi masih banyak dilakukan secara tradisional dengan bantuan peralatan sederhana, meski sebagian perajin sudah mulai beralih ke teknologi penggilingan modern.
Menurut salah seorang perajin disana, usaha tahu di desanya tidak hanya menopang kebutuhan keluarga, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar. “Alhamdulillah, usaha tahu ini bisa bertahan meskipun harga kedelai sering naik turun. Kami tetap berusaha menjaga kualitas agar pembeli tidak kecewa,” ujarnya, Rabu (13/8/2025).
Tahu produksi Salamnunggal dipasarkan ke pasar tradisional di Leles, Cibiuk, hingga pusat kota Garut. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang lembut membuat produk tahu dari desa ini dikenal memiliki ciri khas tersendiri.
Pemerintah Desa Salamnunggal pun mendorong agar usaha tahu terus dikembangkan melalui pelatihan pengolahan makanan berbahan dasar kedelai serta akses permodalan bagi para pelaku UKM. Kepala Desa Salamnunggal, Asep Mulyana, mengatakan pihaknya tengah menjajaki kerja sama dengan koperasi dan dinas terkait untuk memperluas pemasaran.
“Harapannya, tahu Salamnunggal bukan hanya dikenal di Garut, tetapi bisa menembus pasar yang lebih luas, bahkan menjadi produk unggulan desa,” kata pemilik produksi tahu tersebut.
Keberadaan usaha tahu di Salamnunggal menjadi bukti bahwa industri pangan rumahan masih bisa menjadi pilar ketahanan ekonomi desa sekaligus menjaga kearifan lokal yang sudah diwariskan sejak lama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI