"Pendidikan merupakan kunci utama pembangunan bangsa."
Namun lima menit kemudian di grup WhatsApp, mereka menulis:
Bro, tugasnya berat banget! Mau nangis!
Hal ini bukanlah sesuatu yang harus dikhawatirkan berlebihan, selama mereka tahu kapan dan di mana harus menggunakan masing-masing gaya bahasa.
Kesimpulan: Berbahasa dengan Cerdas
Bahasa Indonesia terus berkembang. Kata baku dan tidak baku bukan untuk dipertentangkan, melainkan dimanfaatkan secara tepat sesuai konteks.
Kita bisa tetap "asik" di media sosial dengan bahasa gaul, sambil tetap bisa "resmi" saat dibutuhkan. Karena pada akhirnya, menjadi pengguna bahasa yang cerdas berarti tahu kapan harus bilang "gue capek banget" dan kapan harus menuliskannya sebagai "saya sangat lelah."
Kamu lebih sering pakai yang mana? 'Gue' atau 'Saya'?
Tulis di kolom komentar, yuk!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI