Mohon tunggu...
Imanuel  Tri
Imanuel Tri Mohon Tunggu... Guru - Membaca, merenungi, dan menghidupi dalam laku diri

di udara hanya angin yang tak berjejak kata. im.trisuyoto@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Gadis Buta Itu

12 Juni 2020   21:52 Diperbarui: 12 Juni 2020   21:48 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gbr.site.title.wordpres.com

Di malam yang kelam, seorang gadis buta berjalan dengan tongkat dan lentera di tangan.

Orang-orang yang berpapasan bertanya, "Bukankah lentera itu tidak ada artinya bagi dirimu? Bukankah kamu tetap tidak bisa melihat jalan sekalipun membawa lentera di tanganmu?"

Pertanyaan sinis setajam belati menghujam tanah hati.

Namun, gadis buta itu menjawab dengan enteng, 

"Setidaknya, lentera ini berarti bagi orang lain yang berjalan di sekelilingku, sehingga orang-orang itu tidak menabrakku, Tuan!"


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun