Program asalkan dipotret untuk dilampirkan fotonya dalam laporan pertanggungjawaban. Meskipun nanti programnya gagal di lapangan yang penting di atas kertas terlihat sukses.
Sebentar lagi koperasi akan hadir di desa-desa termasuk di desa kami ini. Koperasi yang merupakan sebuah bisnis ini akan dikelola oleh kami orang kampung yang tidak memiliki gen atau jiwa bisnis dan pengalaman mengurus koperasi.Â
Kami mengelola usaha peternakan ikan lele sekolam atau ayam sekandang saja gagal. Bagaimana bisa berhasil mengelola dan mengembangkan koperasi dengan modal milyaran rupiah dalam berbagai unit usaha?
Pemerintah setelah membentuk koperasi desa hendaknya memberikan pelatihan-pelatihan perkoperasian kepada para pengurus koperasi. Ketika koperasi mulai beroperasi perlu ada semacam pendampingan dan pengarahan oleh orang profesional. Koperasi harus dimanage sedemikian rupa sehingga setiap unit usaha bisa bertahan dan berkembang.Â
Salah satu hal yang harus diwaspadai dalam program Koperasi Desa Merah Putih adalah membentuk koperasi dan menjalankannya hanya sekedar formalitas untuk memenuhi target 80 ribu koperasi atau "asal Prabowo senang" (APS). Koperasi berhasil atau gagal yang penting ada unit usaha yang difoto untuk dilaporkan ke pemerintah pusat.Â
Tulisan ini hanya sekedar omon-omon dari seorang warga desa yang bukan pakar ekonomi/koperasi. Namun semoga tulisan menjadi referensi berharga untuk program Koperasi Desa Merah Putih. Omon-omon dalam tulisan ini sesungguhnya merupakan gambaran faktual di sebuah daerah miskin.
Ok gas? Ayo kita gas!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI