Mohon tunggu...
Imanda Putri
Imanda Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Line 3

Mahasiswa Politeknik Ketenagakerjaan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anin's Journey

26 Oktober 2021   19:12 Diperbarui: 26 Oktober 2021   19:25 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anin juga berfikir bahwa Haris sudah berlebihan dalam memberikan perhatian kepada nya sampai orang lain curiga terhadap hubungan mereka berdua. Hampir setiap malam mereka berdua melakukan chatting seperti orang berpacaran, Anin juga sudah bercerita kepada teman -- teman nya dilain tempat latihan, tentang sikap Haris kepadanya yang sudah berlebihan. 

Teman Anin bernama Zahra yang mendengar cerita dari nya bilang "ih anjir, itu dia sebenarnya mau apasi ke lo, dia itu peduli banget tapi dia bilang kalo dia belum bisa ngelupain mantan nya. Terus ngapain dia bersikap kaya gitu seolah -- olah dia suka sama lo". Ya benar Haris ini belum bisa moving on dari mantan nya. Setelah mengetahui hal ini Anin pun tidak berharap lebih kepada Haris, walaupun sikap nya membuat Anin sangat nyaman. 

 Ada teman Anin yang mengetahui tentang kedekatan Anin dengan Haris dan mengetahui bahwa Haris belum bisa move on dari mantan nya, ia adalah dina "nin, lo emang bisa jadi penyembuhnya tapi gua takut lo bukan jadi pemeran utama alias pelampiasan dia". Anin berfikir dari omongan teman -- teman dekat nya bahwa mereka takut Anin tersakiti lagi seperti kejadian yang lalu. 

Setelah waktu pendaftaran tiba, Anin sudah tidak berkomunikasi dengan Haris dikarenakan sibuk untuk mengurus berkas. Setelah sebulan Haris mengirimkan pesan lagi kepada Anin "Hai dek! Gimana buat persiapan kamu?" setelah berbincang mereka kembali dekat kembali, Anin sedikit berharap bahwa Haris sudah bisa berdamai dengan masa lalunya, tetapi ternyata sama saja dia tetap membicarakan masa lalunya kepada Anin. Anin tidak berharap banyak untuk hal lebih. 

Dia berfikir let it flow aja lah, ikutin yang Haris mau. Anin selalu menemani Haris, jika Haris berada di Kampus, ia masih sempat untuk memberi kabar kepada Anin walaupun diam -- diam. Haris juga sering video call dengan Anin untuk memamerkan seragam nya yang tujuan nya untuk memotivasi Anin agar bisa mempunyai seragam juga di Tahun ini. 

Haris selalu ada saat Anin sedih dan overthinking. Sampai saat akhir setelah pengumuman seleksi kedinasan. Nama Anin tidak ada dan sudah dinyatakan bahwa Anin tidak lolos untuk masuk kedinasan. 

Haris pun memberikan semangat kepada Anin, tetapi dari situ semakin lama hubungan mereka semakin renggang. Anin sering berfikir apakah Haris tidak bisa menerima bahwa Anin yang tidak lolos? Sampai akhirnya, Haris mengirimkan pesan kepada Anin "de, kaka kayanya mulai besok bakal healing dulu ya. Kamu jaga diri baik -- baik". Anin yang hanya bisa mengiyakan dan ternyata setelah seminggu kemudian.

Anin sedang bermain Instagram dan melihat Igstory teman sekolahnya. Ia melihat Haris dan teman nya jalan berdua. Di posisi itu ia langsung memberi kabar kepada Dina dan Zahra. 

Anin menahan air matanya dengan tertawa di depan teman nya. Setelah itu ia memberanikan diri untuk mengirimkan pesan terakhir kepada Haris, tetapi saat ia ingin mengirim lewat Whatsapp ternyata nomor Anin sudah di blok oleh Haris. Ia pun tidak ingin jika pesan nya tidak dibaca. 

Akhirnya yang Anin lakukan ia mengirim pesan lewat Line untuk meminta Haris membuka block di Whatsapp. Setelah dibuka Anin mengirimkan lagi pesan terakhir dan berterimakasih serta meminta maaf kepada Haris setelah selama 9 bulan mereka berdua dekat. Dan akhirnya Anin mengikhlaskan kepergian Haris karena ia bahagia dengan pilihan nya dan juga bisa melupakan masalalunya dengan orang baru tersebut.

-END-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun