Mohon tunggu...
Iman Agung Silalahi
Iman Agung Silalahi Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar hidup sehat holistik

Selalu merasakan sebuah kebahagiaan tersendiri saat mitra kerja atau sahabat berhasil menemukan inspirasi dan keyakinan diri untuk mencapai apa yang diimpikannya. Tertarik menjadi pembelajar hidup sehat holistik sejak Februari 2021 setelah resmi menyandang status penderita diabetes tipe 2.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ada Apa di Balik Manfaat Menakjubkan dari Sinar Matahari bagi Penderita Diabetes?

11 Juli 2021   10:15 Diperbarui: 11 Juli 2021   10:25 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sinar matahari, sekitar jam 8 pagi, di langit Bekasi, 11 Juli 2021/dokpri

Halo teman semua dan khususnya sesama diabetesi yang berbahagia. Salam sehat selalu.

Berjemur di bawah paparan sinar matahari adalah penting buat semua orang tanpa kecuali. Bayi, anak, remaja, dewasa dan lansia perlu berjemur di bawah paparan sinar matahari. Kenapa? Itu karena tubuh akan menghasilkan vitamin D dengan bantuan energi sinar matahari. Dan salah satu manfaat terpenting dari vitamin D adalah untuk kesehatan tulang. Ini mungkin sudah banyak orang yang tahu. Mantaplah kalau begitu.

Tapi bagaimana manfaat sinar matahari bagi seorang penderita diabetes? Selain para ahli gizi dan tenaga medis, mungkin hanya sedikit orang yang tahu. Bahkan, jangan-jangan kamu pun belum tahu. Apa iya?

Ternyata bukan vitamin D, tapi nitrat oksida, yang berperan di balik manfaat menakjubkan dari sinar matahari bagi penderita diabetes.

Apakah nitrat oksida itu? Kalau kamu mau tahu tentang nitrat oksida dan bagaimana perannya dibalik manfaat menakjubkan dari sinar matahari bagi penderita diabetes, yuk silakan terus baca tulisan saya ini sampai habis.

= = =

Diabetes adalah sebuah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi yang dapat menyebabkan komplikasi penyakit yang lebih serius dan bahkan dapat mengancam nyawa, seperti penyakit ginjal, penyakit jantung, dan penyakit-penyakit lainnya.

Seorang penderita diabetes adalah seseorang yang mengalami gangguan metabolik di dalam tubuhnya. Diabetesi, sebutan untuk penderita diabetes, memiliki kadar gula darah yang tidak normal karena gangguan metabolik ini. Seseorang akan didiagnosa sebagai penderita diabetes ketika hasil pemeriksaan kadar gula darah puasanya adalah di atas 125 mg/dL. Ini karena telah terjadi resistensi insulin di dalam tubuh seseorang itu.

Resistensi insulin adalah sebuah kondisi di mana tubuh seseorang tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik karena respon sel-sel tubuh terhadap insulin mengalami gangguan. Pada kondisi ini, glukosa yang diserap dari saluran pencernaan sebagai hasil metabolisma karbohidrat itu tidak dapat disimpan dalam bentuk glikogen di dalam sel-sel hati dan otot. 

Resistensi insulin dapat terjadi selama bertahun-tahun pada diri seseorang tanpa seseorang itu menyadarinya. Kondisi yang demikian menyebabkan kadar gula dalam darah mengalami kenaikan dan tetap tinggi di atas batas normal.

Saya sendiri selama lebih dari 5 tahun memiliki kadar gula darah puasa di atas 150 mg/dL. Tapi saat itu saya belum merasa terganggu dengan kadar gula puasa yang demikian. 

Saya baru merasa sangat terganggu ketika pada akhirnya saya mengalami beberapa gejala spesifik seorang penderita diabetes. Itu terjadi sekitar dua tahun terakhir sebelum saya dikukuhkan secara resmi sebagai seorang penderita diabetes melitus tipe 2 pada bulan Februari 2021 yang lalu. 

Ternyata menjadi penderita diabetes sungguh sangat tidak menyenangkan. Kalau kamu masih belum terkena diabetes, usahakanlah jangan sampai kamu terkena diabetes. Tapi kalau kamu sudah terkena diabetes, yuk kita bertobat dan jalankan gaya hidup sehat. 

Eiitttsss...! Kita perlu kembali ke laptop, kembali ke topik obrolan kita, yaitu tentang manfaat menakjubkan dari sinar matahari.

= = =

Bagi manusia secara umum, sebagaimana dilansir dari helosehat.com, beberapa manfaat dari sinar matahari adalah sebagai berikut:

  1. Meningkatkan kualitas tidur.
  2. Meringankan gejala depresi.
  3. Menjaga kesehatan tulang.
  4. Membantu mengatasi masalah kulit.
  5. Menurunkan berat badan.
  6. Mencegah rambut rontok.
  7. Meningkatkan sistem imun.

Lalu, apa manfaat dari sinar matahari bagi seorang penderita diabetes? Wajar kalau ada di antara kamu yang bertanya begitu. Tapi mohon bersabar karena saya akan segera memaparkan informasinya untuk kamu. Nah, sekarang silakan saja baca pelan-pelan, yaak?

Dilansir dari heallo.com, Constantinos Christodoulidos, MD, PhD dari University of Oxford, Inggris, mengatakan ke Endocrine Today bahwa paparan sinar matahari yang cerah menurunkan risiko diabetes pada orang-orang sehat tanpa diabetes. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa paparan sinar matahari cerah menurunkan resistensi insulin dan meningkatkan fungsi sel beta pankreas.

Dilansir dari sunlightinstitute.org, ada beberapa penelitian yang menunjukkan suatu hubungan antara diabetes melitus tipe 2 dan paparan sinar matahari atau sinar ultraviolet (UV). Sebuah laporan studi menunjukkan adanya penurunan kadar gula darah pada musim panas, dan sebuah studi yang lain memperlihatkan adanya peningkatan sekresi insulin sebagai akibat dari paparan sinar matahari. Dan ada juga ditemukan hasil yang menunjukkan hubungan langsung dan signifikan antara rendahnya paparan sinar matahari dan meningkatnya risiko diabetes melitus tipe 2. Sebuah penelitian lain juga menunjukkan bahwa perempuan yang memiliki kebiasaan untuk terpajan sinar matahari akan mempunyai penurunan risiko diabetes tipe 2 sebesar 30%.

Tapi mungkin kamu akan mengejar saya dan bertanya lagi, bagaimana caranya sehingga paparan sinar matahari dapat memberikan manfaat bagi penderita diabetes? Hmmm….

Dilansir dari doktersehat.com, pakar kesehatan Esther Krug, MD., dari Sinai Hospital at Baltimore, menyebutkan bahwa vitamin D yang didapatkan dari sinar matahari memiliki peran besar dalam mengendalikan sel beta pankreas yang memproduksi hormon insulin. Sementara itu, pakar kesehatan dari Diabetes Care menyebutkan bahwa orang-orang yang jarang terpapar sinar matahari atau kekurangan asupan vitamin D cenderung lebih rentan terkena masalah pre-diabetes dan pre-hipertensi.

Tapi, dilansir dari klikdokter.com, dr. Adeline Jaclyn mengatakan bahwa tidak ada kaitan antara vitamin D dengan diabetes. Karena pada dasarnya, diabetes itu terjadi akibat mengonsumsi makanan manis berlebih dan penerapan gaya hidup yang tidak sehat.

“Karena faktor risiko utama dari diabetes tipe 2 adalah gaya hidup tidak sehat, maka perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat adalah kunci utama untuk mencegah diabetes, bukan dengan konsumsi vitamin D semata,” tutur dr. Adeline. 

Nah lho? Ternyata perbedaan pendapat ada juga di antara para ahli kesehatan. Ya gak apa-apa juga. Perbedaan pendapat 'kan adalah hal yang biasa saja. Itu bisa terjadi di mana-mana. Lalu...?

Kalau begitu, kalau tidak ada kaitan antara vitamin D dan diabetes, dan kalau bukan vitamin D yang berperan di balik manfaat sinar matahari bagi penerita diabetes, maka apa dong yang berperan dan bagaimana prosesnya sehingga berjemur atau berolahraga di bawah paparan sinar matahari dapat memberikan manfaat bagi penderita diabetes? Hmmm ….

Ternyata, sebagaimana dilansir dari totalhealthinsitute.com, adalah nitrat oksida, bukan vitamin D, yang berperan di balik manfaat menakjubkan dari sinar matahari dalam memperlambat obesitas dan diabetes.

Nitrat oksida adalah sebuah molekul gas tak berwarna yang dihasilkan oleh tubuh kita untuk menolong 70 triliun sel untuk saling berkomunikasi dengan cara mentransmisikan sinyal-sinyal ke seluruh tubuh. Nitrat oksida dilepaskan oleh kulit setelah terpajan oleh sinar matahari.

Beberapa manfaat nitrat oksida bagi kesehatan adalah:

  1. Menurunkan berat badan.
  2. Menyeimbangkan kadar gula darah.
  3. Kesehatan jantung.
  4. Menurunkan tekanan darah.
  5. Menyeimbangkan proses metaboisme sehingga membantu fungsi thyroid.
  6. Menolong sistem imun khususnya terhadap pathogen penyebab tumor.
  7. Mengurangi inflamasi.
  8. Memperbaiki kualitas tidur.
  9. Memperbaiki sistem pencernaan.
  10. Menambah kekuatan.

Waouw…! Ternyata ada banyak manfaat nitrat oksida bagi kesehatan, termasuk untuk kesehatan orang-orang dengan pre-diabetes atau yang sudah menjadi penderita diabetes. 

Kalau begitu bagaimana caranya agar tubuh memiliki ketersediaan nitrat oksida yang cukup untuk kesehatan? 

Nitrat oksida di dalam tubuh dapat ditingkatkan dengan tiga cara:

  1. Berolahraga. Ini adalah cara paling umum. Bagi penderita diabetes minimum 30 menit sehari, 5 kali dalam seminggu.
  2. Berjemur di bawah paparan sinar matahari. Bagi orang berkulit putih cukup 15 menit sehari, tiga kali dalam seminggu. Tapi bagi orang yang berkulit lebih gelap, tentu dia perlu berjemur lebih lama lagi.
  3. Diet makanan. Seseorang perlu memakan makanan dengan kandungan asam amino L-arginin yang tinggi. Arginin, yang ada di dalam kacang-kacangan, biji wijen, bayam, dan spirulina/chlorella secara langsung menghasilkan nitrat oksida di dalam sel.

Akhirnya jelas, bukan? Ada manfaat menakjubkan dari sinar matahari bagi penderita diabetes. Dan di balik manfaat menakjubkan dari sinar matahari bagi penderita diabetes itu, ada peran nitrat oksida.

Karena itu, yuk kita berolahraga sambil berjemur di bawah paparan sinar matahari yang cerah demi kesehatan masing-masing kita. Tapi jangan dilakukan sampai terlalu berlebihan karena yang terlalu berlebihan tidak baik juga untuk kesehatan.

Selamat menjalankan gaya hidup sehat dan tetap semangat.

Bekasi, 11 Juli 2021

Si-Iman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun