Mohon tunggu...
Imaduddin Kamal Thoriq
Imaduddin Kamal Thoriq Mohon Tunggu... Konsultan - mahasiswa PWK'19 UNEJ

191910501048 S1 Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Money

Eksternalitas "Panic Buying" di Tengah Pandemi Corona, Apa Dampaknya?

23 Maret 2020   10:48 Diperbarui: 23 Maret 2020   10:55 1410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sedangkan contoh lainnya seperti dilansir Kompas.com, Minggu (22/03/2020), netizen Inggris ramai memarahi orang -- orang yang melakukan panic buying dan menimbun makanan karena memasuki fase karantina saat wabah virus corona, ketika di media sosial muncul sebuah video yang diunggah seorang perawat yang kelelahan bekerja di rumah sakit dan bermaksud berbelanja di toko namun barang -- barang yang dijual telah habis.

Berdasarkan keadaan tersebut, apa yang harus pemerintah lakukan yaitu dengan menambah stok barang pasar serta melakukan operasi pasar guna menjamin ketersediaan produk yang diperlukan masyarakat. Para pedagang yang dengan sengaja menaikkan harga barang berkali-kali lipat dari harga normal harus ditindak tegas. Selain itu, perlu adanya himbauan dari pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat agar masyarakat tidak terlalu panik dan tetap meningkatkan kewaspadaan.

 

Referensi :

Harris, S.S.(2000). A Dictonary of Epidemiology, Fourth Edition.pdf.

Prasetyia, F.(2013). Bagian V Teori Eksternalitas.pdf.

Cnnindonesia.com, "Alasan psikologi di Balik 'Panic Buyig'", 22 Maret 2020.  (diakses tanggal 23 Maret 2020).

Detik.com, "Warga AS Panic Buying Senjata Api di Tengah Pandemi Corona".  21 Maret 2020. (diakses tanggal 21 Maret 2020).

Kompas.com, "Viral video Perawat Menangis Tak Bisa Beli Kebutuhan karena Panic Buying, Netizen Inggris Geram", 22 Maret 2020. h (diakses tanggal 22 Maret 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun