Setelah pembukaan, kami segera menyiapkan segala keperluan untuk pemungutan suara, masing-masing sesuai dengan tugasnya. Ada yang membuka segel kotak suara, dan semua proses tersebut dipantau oleh pengawas TPS.
Pada awalnya, kami sempat mengalami kebingungannya, namun berkat bantuan dan arahan dari PPS, Alhamdulillah, proses pemungutan suara berjalan lancar dan aman. Mendekati penutupan pemungutan suara, kami mendatangi para pemilih lansia yang kesulitan datang ke TPS, didampingi oleh KPPS 3, PPS, pengawas TPS, dan dua saksi dari pasangan calon. Setelah itu, kami menutup rapat pemungutan suara.
Setelah istirahat sejenak untuk salat dan makan, sekitar 15 menit, saya kembali membuka rapat penghitungan suara. Karena ini adalah pilkada, kotak suara yang kami miliki hanya ada dua, yaitu untuk gubernur dan wakil gubernur, serta walikota dan wakil walikota.
Akhirnya, saya membuka surat suara satu per satu, dimulai dari kotak suara untuk gubernur dan wakil gubernur, lalu dilanjutkan dengan membuka kotak suara untuk walikota dan wakil walikota. Teman-teman lainnya juga menjalankan tugas mereka masing-masing. Saya kemudian membacakan mana yang sah dan mana yang tidak sah. Masyarakat yang hadir di sekitar sangat antusias mendukung para jagoan pasangan calon mereka, baik untuk gubernur dan wakil gubernur, maupun untuk walikota dan wakil walikota.
Namun, seringkali terdengar suara provokasi yang segera saya menenangkan dan memberikan himbauan kepada mereka. Suasana mulai mendung, meskipun masih terasa panas karena banyaknya orang yang hadir, yang menyebabkan cuaca semakin terik. Kami, para petugas KPPS, mulai bersiap-siap mengantisipasi jika hujan turun. Dan benar saja, hujan turun begitu deras. Kami segera mengamankan segala perlengkapan agar tidak basah, namun tetap melanjutkan proses rekapitulasi suara hingga selesai.
Meski kami sempat kewalahan karena beberapa kekeliruan teknis, dengan bantuan dari berbagai pihak, terutama dari PPS Biwao dan PPK Kecamatan Kota Selatan, kami akhirnya berhasil menyelesaikan tugas kami dengan baik. Kami adalah TPS yang tercepat dalam mengantarkan kotak suara ke kecamatan, sementara TPS lainnya masih berjibaku dengan rekapitulasi suara.
Ini adalah pengalaman yang sangat berharga dan bisa menjadi pelajaran di masa mendatang. Bahwasanya kita harus terus belajar dan mengasah diri, serta tidak malu untuk bertanya tentang hal-hal yang belum kita ketahui. Saya merasa senang dan bahagia dengan pengalaman ini. Meskipun masih banyak kekurangan di sana-sini, namun itulah namanya proses pembelajaran. Semoga ini menjadi pengalaman berharga yang akan terus saya ingat.
***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI