Mohon tunggu...
Ilhamipriyanto
Ilhamipriyanto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Sipopuler

(UMKM) hunian surat kabar bekas dan majalah dinding.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Desa Hulu

26 Januari 2023   08:03 Diperbarui: 26 Januari 2023   08:16 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lewat tengah malam daerah di sekitar desa itu begitu gelap, asap dari obor di atas gapura membumbung tinggi satu persatu obor yang nyala didepan rumah-rumah mulai mati sendiri sampai hanya nyala obor diatas gerbang saja yang menyala terang.

Pemimpin memagil anak buahnya untuk membangunkan semua orang, mereka perintah untuk saling berdekatan. gerbang dari kayu itu masih ditutup dan belum ada tanda mereka akan menemui rombongan itu.

"Jangan ada yang berlari, tetap tunggu sampai fajar menyingsing"- kata pemimpin yang mulai curiga bila terjadi apa dengan rombongannya itu meskipun begitu dia sudah memberikan pisau berukir pada mereka para penjaga masuk desa yang artinya dia dapat lari saja bila di serang atau meninggalkan rombongan itu.

Selang beberapa lama api diatas Gapura itu mulai padam terombang ambing tiupan angin, tetapi mereka yang diluar tetap berdiri melihat apa yang akan terjadi karena disana sangat gelap tak ada cahaya yang akhirnya api dari gapura itu padam.

Berucap doa dan berpegang tangan saat benar-benar tak seorang pun bisa melihat sekitar dalam mereka berkerumun. cahaya matahari mulai naik dari timur, setelah dapat sedikit penglihatan kedepan gerbang pemimpin itu berjalan masuk meninggalkan mereka.

Ia berpendapat jika mungkin akan bertemu seorang di dalam, pemimpin itu melangkah masuk menerobos gerbang kayu itu. berjalan pelan dia tak melihat seorang pun yang di atas rumah panggung yang dijadikan untuk mereka berjaga.


Beberapa lama berdiri cahaya matahari bersinar terang semua orang yang berada di depan gapura besar itu masuk tanpa diperintahkan oleh pemimpin mereka. ternyata setelah ditelusuri pemimpin itu tak mendapati bila takada seorang penghuni desa itu masih atau mereka semua menghilang.

Pintu rumah diketuk dan dibuka setelah pemimpin itu mulai mencari seorang di dalam rumah, yang kemudian semua orang-orang mengkutinya, untuk membuka pintu masuk kerumah rumah penduduk desa itu. hingga tak seorang pun mereka temui.

Berhari lamanya para rombongan itu tinggal menepati rumah-rumah di desa itu, tiba saat para prajurit dari kerajaan melewati jalan itu pemimpin dari rombongan itu diberitahu jika nama desa itu HULU, bahkan mereka menyangka jika dia penduduk dari desa HULU.

Karena mereka yang tinggal di desa itu tak menunggu dan menemui seorang penghuni akhirnya tradisi menyalakan api dan memakai ikat kepala seperti penduduk HULU warskan hingga turun temurun sampai HULU melebar. orang-orang berdatangan dari mana saja untuk melihat desa itu, deasa HULU akhirnya juga menjadi tempat berdagang dan tempat menginap bagi para prajurit kerajaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun