Mohon tunggu...
Ilham Hibbaturrahman
Ilham Hibbaturrahman Mohon Tunggu... Penulis - SEMANGAT

Keep Never TIred Learning

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Berproses, Berprogres, dan Ikhtiar

4 April 2021   01:25 Diperbarui: 4 April 2021   02:01 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Mang Deki sedikit kikuk, karena dia tidak pernah "mampir" ke tempat shalat.

"Ayolah, kita mohon kepada Allah yang diberi kita diberi rezeki yang barakah."

Akhirnya, mang Deki mengikuti bang Abel menuju sebuah masjid terdekat. Bang Abel begitu hapal tata letak masjid, sepertinya sering ke masjid tersebut.

Usai shalat, bang Abel mengajak mang Deki ke warung nasi untuk makan siang. Tentu saja mang Deki bingung, sebab dia tidak punya uang. Bang Abel mengerti,

"Ayolah, kita makan dulu. Saya yang traktir. "

Akhirnya mang Deki ikut makan di warung Tegal terdekat. Setelah makan, mang Deki berkata,

"Saya tidak enak nich. Nanti uang untuk mengaburkan kesalahan orang yang traktir saya. "

"Tenang saja, Allah akan menggantinya. Bahkan lebih besar dan barakah. " kata bang Abel tetap tersenyum.

"Abang yakin?"

"Insya Allah." jawab bang Abel meyakinkan.

"Kalau begitu, saya mau shalat lagi, bersyukur, dan mau memberi kepada orang lain." kata mang Deki penuh harap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun