Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Saat PKS Membangun Lokalitas, Manjurkah?

20 April 2022   07:10 Diperbarui: 20 April 2022   07:12 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo PKS. Sumber gambar: pks.id

Bahkan saya lihat PKS pusat juga nanggap wayang dengan dalang Sujiwo Tejo. Itu aku ketahui dari postingan di dunia maya.

Maka ketika Khalid Basalamah diserang terkait wayang, PKS bergerak dengan berwayang ria. Ingin memberi kesan bahwa PKS tak masuk dalam pusaran penentang wayang.

Beberapa hari lalu, ada teman yang politisi PKS juga  memakai ikat kepala adat, sekalipun acaranya keagamaan. Sebuah kesan yang ingin dibangun, bahwa PKS adalah partai yang juga memiliki kepedulian tentang Indonesia dan adat budaya.

PKS sepertinya memang harus banting tulang mengeruk suara. Tapi serasa ada dilema di PKS. Ingin menawarkan warna baru, tapi warna lama tak ingin ditinggalkan.

Mereka mencoba menarik massa dari dua kutub yang berbeda. Kutub kelompok fanatik mereka dan kelompok baru yang lebih berasa "nasionalis" dan "tradisionalis".

Apakah berhasil? Kita tunggu saja di 2024. Jika PKS bisa dapat dua digit saja, maka strategi mereka berhasil. Tapi jika suaranya kisaran 6 sampai 8 persen, ya memang PKS sulit dilepaskan dari label yang selama ini terbentuk di masyarakat, yakni partai yang sangat eksklusif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun