Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Dijodohin, Awalnya Ogah tapi Selanjutnya Uh Ah Uh Ah

20 Mei 2021   20:32 Diperbarui: 20 Mei 2021   21:02 5257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto: shutterstock dipublikasikan kompas.com

"Nah calonku itu kemudian masuk ke ruang tamu sembari membawa minuman teh. Oalah ayuuuneee reeeek," cerita temanku.

"Nikah saat itu juga aku mau," katanya padaku ngebet sekali. Dia yang awalnya merasa akan kalah judi, malah berpikiran kalah sekalian ngga apa-apa asalkan segera menikah dengan gadis pembawa teh itu.

Obrolan itu adalah obrolan terakhirku dengannya secara tatap muka. Sebab, beberapa hari kemudian dia pulang kampung dan menikahi wanita cantik yang  tak dia kenal sebelumnya. Jadi proses antara dijodohkan sampai pernikahan, seingatku tak sampai sebulan. Cepat sekali pokoknya. Lebih cepat dari membuat skripsi.

Setelah pernikahan itu, dia pun hidup di kota berbeda. Aku putus hubungan. Nomor HP mungkin sudah berganti. Kami teman-teman kostnya juga kehilangan jejak.

Tiga tahun setelahnya, salah satu teman kami menemui jejak teman yang dijodohkan itu. Jejak di media sosial. Aku pun kemudian ikut menghubunginya, sekadar melepas rindu. Kabarnya dia sudah di luar Jawa dan punya satu anak.

Namun, itu pun jadi perbincangan terakhir kami. HP ku yang beberapa kali rusak plus aku yang tak main media sosial kala itu,  membuat kami tak pernah berbincang lagi.

***
Aku menyadari dan mengetahui, tidak semua laki-laki bisa dengan mudah bergaul dengan wanita. Aku juga pernah punya teman, ketika ditawari main ke kost oleh teman wanita, dimaknai   sebagai cinta.

"Apa dia naksir aku ya. Kok ngajak aku main ke kostnya," kata si teman padaku. Aku membatin, apakah cinta itu ditandai dengan meminta main ke kost? Apalagi wanita itu juga pernah menawariku main ke kostnya.

Ada juga yang karena ada wanita minta digandeng, temanku langsung memaknai sebagai cinta. Padahal si wanita itu memang takut menyeberang jalan. Dengan siapapun dia pasti minta digandeng. Denganku juga begitu!

Jadi tak semua lelaki bisa paham wanita. Tak semua lelaki bisa dengan mudah membangun hubungan dengan wanita. Kalaupun dengan begitu dia akhirnya dijodohkan, ya tak masalah.

Nikah itu kan soal kerja sama, soal saling memberi dan merima, soal harus ada yang mau mengalah. Maka jika dua insan sudah matang dan dijodohkan, aku pikir rumah tangganya akan baik baik saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun