Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Raja MU Itu Ikut Bawa Leeds Juara Liga Inggris Musim 1991-1992

7 Agustus 2020   14:53 Diperbarui: 7 Agustus 2020   14:57 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eric Cantona dan Alex Ferguson. Dok Mirror dipublikasikan Kompas.com

Leeds United jadi pembicaraan akhir-akhir ini. Sebab, mereka berhasil promosi ke Liga Primer Inggris untuk musim 2020-2021. Berbicara Leeds maka tak bisa dilepaskan dari prestasi hebat mereka di musim 1991-1992.

Saat itu, Eric Cantona ikut serta membawa Leeds juara Liga Inggris. Walaupun, dia tak semusim penuh bersama Leeds di 1991-1992. Dia masuk ke Leeds dari Nimes setelah musim berjalan. Belakangan diketahui bahwa Cantona jadi raja di Manchester United (MU).

Di musim 1991-1992, ada beberapa pemain Leeds yang kemudian cukup ternama. Ada David Batty yang kemudian jadi andalan di Timnas Inggris. Ada Gary McAllister yang kemudian dikenal sebagai pemain veteran di Liverpool.

Ada juga Gary Speed yang menjadi andalan Timnas Wales. Speed diketahui meninggal dunia pada 2011 dengan cara bunuh diri. Pelatih Leed di musim 1991-1992 adalah Howard Wilkinson.

Di musim 1991-1992, Cantona menjadi idola bagi fans Leed sekalipun masuk ke Leeds ketika musim sudah berjalan. Cantona bermain 15 kali dan mencetak tiga gol. Sekalipun minim gol, performa Cantona sudah membuat publik Leeds menyukainya. Hal itu seperti diungkapkan Direktur Utama Leeds saat itu, Bill Fotherby.

Di akhir musim 1991-1992, Leeds unggul empat poin dari Manchester United. Leeds memiliki 82 poin dan berhak menjadi juara Liga Inggris. Saat itu, kasta tertinggi Liga Inggris masih bernama Divisi Satu. Di musim 1992-1993 baru berubah menjadi Liga Primer Inggris.

Sayangnya setelah juara Liga Inggris itu, hubungan Cantona dengan pelatih Howard Wilkinson tak bagus. Sampai kemudian drama terjadi. Ada perbincangan antara Bill Fotherby dengan Presiden MU Martin Edwards.

Bill bilang bahwa dia akan melepas Cantona dengan harga 1,7 juta pounds. Edwards bilang bahwa dia hanya akan membayar Cantona dengan 1 juta pounds.

"Saya tak bisa satu juta, saya bisa dibantai (jika menjual Cantona dengan harga seperti itu)," kata Fotherby seperti dikutip leeds-live.co.uk. Akhirnya Fotherby menurunkan harga dan hanya akan melepas Cantona tidak di bawah 1,2 juta pounds.

"Bill, aku akan memberimu 1 juta pounds," kata Edwards.

"Bisakah itu saya artikan 1,2 juta pounds," rayu Fotherby.

"Kamu bisa mengatakan apa yang kamu suka," ujar Edwards.

Pernyataan Edwards itu membuat deal Cantona pindah dari Leeds ke MU pada akhir 1992. Artinya, Cantona tak sampai setahun ada di Leeds. Ketika Cantona sampai ke MU, MU hanya bisa menang 6 laga dari 16 laga perdana Liga Inggris musim 1992-1993.

Tapi, seperti diketahui, Cantona mendongkrak performa MU. Di akhir musim, MU mampu menjadi juara Liga Inggris. Itu menjadi tonggak awal MU jadi raksasa di Liga Inggris.

Cantona kemudian dijuluki "raja" oleh pendukung MU. Cantona pensiun tahun 1997 saat masih berusia 31 tahun. Sekalipun hebat di MU, Cantona tak merasakan kehebatan bersama Prancis.

Bahkan, dia menjadi bagian kesedihan ketika Prancis gagal lolos ke Piala Dunia 1994. Di laga akhir kualifikasi, Prancis sebenarnya hanya butuh seri melawan Bulgaria. Tapi di menit 90, Bulgaria mencetak gol melalui Emil Kostadinov hingga mengalahkan Prancis 2-1.

Sementara, saat Timnas Prancis juara Piala Dunia 1998, Cantona sudah pensiun. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun