Di tengah euforia gelaran Euro 2020, malam kemarin ajang Binibining Piilipinas berhasil dilaksanakan.
Ajang yang telah tertunda selama hampir 2 tahun lebih ini akhir berhasil memilih 4 ratu kecantikan dan 2 runner-up. Pada tahun ini, Binibining Pilipinas kehilangan 2 lisensi kontes kecantikan internasional, yakni Miss Universe dan Miss Supranational. Keduanya berpindah ke pemilik lisensi lain sehingga ada dua titel yang menjadi patokan perebutan yakni Miss International Philippines dan Miss Grand Philippines.
Hannah Arnold dari Masbate berhasil menyabet gelar Miss International Philippines. Ia akan betanding dengan wakil Indonesia, Ayu Saraswati yang merupakan Puteri Indonesia Lingkungan 2020. Sementara, Samantha Alexandra Panlilio (SamPan) asal Cavite berhasil meneruskan jejek Samantha Bernardo (SamBer) mewakili Filipina di ajang Miss Grand International. Ia akan bertanding bersama Sophie Rogan yang mewakili Indonesia di ajang tersebut.
Kejutan terjadi kepada Maureen Motange yang mewakili Batangas. Ia yang digadang-gadang bisa menjadi Miss Grand Philippines akhirnya harus puas mendapat titel Miss Globe Philippines. Titel keempat dalam urutan tingkatan Binibining Pilipinas (BBP).
Secara kesuluruhan, gelaran BBP cukup mengalami peningkatan dari sisi produksi. Meski, jika dibandingkan dengan gelaran Puteri Indonesia, kualitasnya masih di bawahnya. Semisal, tata panggung, pencahayaan, pengisi acara, hingga penampilan unsur kebudayaan yang khas. Meski begitu, ada beberapa poin dari gelaran Binibining Pilipinas yang bisa dijadikan pelajaran ke depannya.
Pertama adalah mengenai pertanyaan yang diajukan kepada peserta. Binibining Pilipinas dikenal memiliki standar pertanyaan yang cukup baik untuk mengelaborasi kemampuan berpikir peserta. Peserta yang masuk babak Q and A akan dituntut menjawab lebih cepat dan tepat atas opini yang mereka yakini kebenarannya. Opini tersebut biasanya berasal dari isu yang sedang marak terjadi.
Pertanyaan yang diajukan pun cukup membuat peserta harus berpikir ekstra dan tidak berputar-putar untuk menjawabnya. Isu seputar kebijakan pemerintah kerap menjadi isu utama. Banyak sekali pertanyaan yang menyangkut pro kontra yang terjadi di masyarakat atau mengenai kebijakan yang diambil oleh pemerintah.
Salah satu pertanyaan yang cukup bagus dan berhasil dijawab adalah mengenai vaksinasi. Peserta asal Angeles, Pampanga bernama Maria Fransesca mendapat pertanyaan seputar vaksin. Ia ditanya apakah vaksin merupakan pilihan bagi seseorang atau merupakan kewajiban.
Dengan lantang ia menjawab bahwa vaksin merupakan pilihan bagi seseorang. Seseorang boleh menolak vaksin jika dirasa ada efek yang tidak baik bagi kesehatannya. Namun, sebagai seorang beauty queen, ia akan mengkampanyekan pentingnya vaksin selama ia tahu bahwa ada banyak manfaat di dalamnya serta kesiapan negara dalam melakukan vaksinasi massal.
Pertanyaan tersebut cukup menarik karena saat ini Presiden Duterte juga sedang menggalakkan vaksin. Duterte juga mengancam siapa saja yang menolak vaksin akan dipenjarakan. Jawaban memuaskan tersebut sayangnya tidak mampu membawa Maria membawa mahkota karena ia tidak terlalu bagus saat sesi swimsuit competition dan evening gown.
Ada juga pertanyaan seputar urgensi dari baju dan pakaian mewah bagi seorang wanita di masa pandemi ini. Ada juga pertanyaan mengenai kebebasan bermedia sosial yang dibatasi oleh pemerintah terutama dalam kaitannya dengan info seputar pandemi. Pertanyaan-pertanyaan semacam itu sangat menarik karena juga bisa melatih peserta yang akan tampil kembali ke ajang dunia.
