Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Beberapa Pelajaran dari Gelaran Binibining Pilipinas yang Bisa Dicontoh oleh Puteri Indonesia

12 Juli 2021   09:45 Diperbarui: 12 Juli 2021   10:25 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hannah Arnold dari Masbate memenangkan gelar Binibining International 2021. - pep.ph

Inilah yang harus dicontoh oleh Puteri Indonesia karena tiap tahun kerap berulang menanyakan hal yang tak substansial. Semisal, pertanyaan seputar hafalan Pancasila, pertanyaan seputar penjelasan istilah, dan lain sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan semacam itu sudah saatnya tak dipakai lagi karena kini seorang beauty queen dituntut memililki pendirian yang kuat dan bisa menyampaikan isu yang tengah ia utarakan pada masyarakat luas.

Kedua, Binibining Pilipinas cukup bagus dalam memperkenalkan karya desainer lokal dalam sesi evening gown. Mereka memberi panggung yang cukup baik bagi desainer lokal yang kini sedang terpuruk akibat pandemi.

Tiap peserta Binibini tampil berbalutkan gaun rancangan desainer lokal masing-masing. Mereka juga mempresentasikan gaun malam yang kebanyakan diambil dari kearifan lokal daerah yang mereka wakili. Dengan begini, ketika ada gaun yang cukup mencuri perhatian, maka nama desainer lokal tersebut bisa terangkat dan tentu membantu perekonomian mereka juga.

Nah, hal ini bisa dicontoh oleh Puteri Indonesia. Gelaran Puteri Indonesia kerap hanya menampilkan satu jenis gaun malam yang seragam. Padahal dalam sesi ini, PI bisa memberi panggung bagi desainer lokal di setiap provinsi. Mereka bisa berkreasi bebas memadupadankan gaun malam dengan batik khas daerah masing-masing. Akan sangat bagus sekali jika 34 provinsi di Indonesia bisa tampil dengan kekayaan budaya kain mereka.

Desainer lokal yang kini terdampak bisa diperkenalkan. Terlebih, jika peserta Puteri Indonesia juga turut membantu mempromosikan kain khas daerahnya beserta sang desainer lokal, maka akan sangat membantu sekali. Saya yakin sekali Puteri Indonesia bisa melakukan jauh lebih baik karena kita tahu sendiri kekayaan budaya kita yang amat beragam. Penonton pun tidak akan bosan melihat para peserta yang biasanya tampil dalam balutan gaun yang seragam.

Ketiga, Binibining Pilipinas selalu memberikan panggung bagi pemenang yang berprestasi di ajang internasional. Mereka memberi panggung spesial bagi mereka apa pun ajang yang mereka ikuti. Pada tahun ini, panggung itu diberikan pada Samantha Bernardo (SamBer) yang berhasil meraih predikat runner-up 1 Miss Grand International 2020.

Dengan adanya panggung tersebut, maka pemenang akan merasa dihargai. Pemilik kontes kecantikan dunia pun juga akan merasa dihargai dan tidak sia-sia mereka memberikan lisensi pada ajang pemilihan nasional. Jadi, panggung apresiasi tidak hanya kepada pemenang yang mengikuti ajang paling prestisius seperti Miss Universe misalnya.

Binibining Pilipinas pun masih menghadirkan pemenang yang mewakili Filipina di ajang Miss Universe. Meski kehilangan lisensi, BBP juga masih memberikan panggung yang proporsional untuk Miss Universe Philippines 2019, Gazini Ganadoz. Gazini juga tampil ke panggung memberikan selempang pada pemenang penghargaan khusus.

Terakhir, ketika penyerahan selempang dan mahkota, tidak banyak orang yang naik ke panggung. Ini sudah dilakukan BBP sejak lama. Hanya pemenang tahun sebelumnya saja yang naik ke panggung bersama seorang pria yang membawa karangan bunga. Simpel dan aman untuk masa pandemi saat ini.

Puteri Indonesia harus mencontoh ini karena sudah kita ketahui bersama, ketika penganugerahan gelar, banyak sekali pejabat yang ikut naik. Ada yang memberikan bunga, ada yang memberikan selempang, ada yang menyematkan piala, dan lain sebagainya. Tentu, hal ini tidak aman dilakukan pada masa pandemi dan membuat panggung penuh dengan orang yang tidak cukup enak dilihat.

Sebelum penganugerahan pemenang, para peserta memberi penghormatan bagi frontliner yang berjuang pada masa pandemi ini. Kegiatan ini juga bisa dicontoh agar ada suntikan semangat bagi mereka yang sedang berjuang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun