Hujan rintih kian deras
hati was-was semakin was-was
resah
pikirku kanan-kiri
ingin rasanya membelah diriÂ
apa daya diri tak berdaya
hanya doa harapanÂ
tuhan lindungi kami
deras semakin deras
air semakin meluap
jalan-jalan semakin tertutup
air mulai masuk ke dalam rumah
menyelinap
diam, Â pasti menghanyutkan
ingin rasanya memakin
namun siapa yang harus aku maki
haruskah kusalahkan suamiku yang mencuri kayu bakar
haruskah aku salahkan polisi yang menangkap pencuri
haruskah aku menyalakan hujan
atau pemerintah setempat
ingin sekali aku sebut namanya
memakinya sekeras-keras mungkin
tapi aku akan ditangkap
karena kekerasan verbal.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!