Cinthya mulai menekuni olahraga taekwondo sejak duduk di SMP kelas 2. Sejak saat itu, ia aktif mengikuti berbagai kejuaraan dan berhasil menjuarai empat kompetisi taekwondo selama SMA.
"Awalnya hanya sekadar senang, tapi lama-lama saya tertarik dan menjadikannya hobi. Kalau berhenti, rasanya ada yang kurang," tuturnya.
Tantangan dan Tekad Kembali ke Arena
Perjalanan Cinthya dalam dunia taekwondo tidak selalu berjalan mulus. Setelah lulus SMA, ia mengalami gap year selama dua tahun dan sempat vakum dari taekwondo pada 2023-2024.
"Sempat vakum dua tahun dan juga pindah klub, jadi harus belajar ulang dari nol, terutama teknik tendangan," ujarnya.
Namun, semangatnya untuk kembali ke dunia bela diri tidak pernah surut. Saat ini, Cinthya telah mencapai sabuk merah geup 1, yang menunjukkan dedikasi dan kemampuan tinggi dalam taekwondo.
Baginya, olahraga ini bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi juga membentuk mental disiplin dan semangat juang yang kuat.
Tantangan lainnya adalah keseimbangan antara menjadi mahasiswa dan pekerja. Meskipun memiliki jadwal yang padat, Cinthya tetap berusaha mengatur waktu untuk latihan.
Bahkan, dalam salah satu kejuaraan sebelumnya, ia memutuskan untuk resign dari pekerjaannya agar bisa lebih fokus dalam berlatih.
"Pelatih saya menuntut latihan lebih keras, jadi saya memilih untuk berhenti kerja sementara demi mempersiapkan diri dengan maksimal," jelasnya.
Lihat juga:Â