Mohon tunggu...
IKKE SUSIANA
IKKE SUSIANA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa ilpem

Mahasiswa ilmu pemerintahan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hambatan Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 oleh Guru Sekolah Dasar

18 April 2021   00:21 Diperbarui: 18 April 2021   00:47 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pandemi COVID-19 telah memengaruhi banyak aspek, dan situasi ini telah menyebar Di bidang pendidikan, pemerintah pusat memberikan kebijakan kepada daerah sebagai berikut: Tutup semua institusi pendidikan. Ini dilakukan untuk mencegah penyebarannya Sebarkan COVID-19. Harapannya agar semua institusi pendidikan tidak melakukan kegiatan Seperti biasa, hal ini bisa meminimalkan penyebaran penyakit COVID-19. juga sama Studi ini telah dilakukan di banyak negara / kawasan yang terkena penyakit COVID-19. Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Menerapkan kebijakan pendidikan selama masa darurat penyebaran penyakit coronavirus (Covid-19) Ditandatangani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dalam format PDF, 24 Maret 2020.

 Prinsip yang diterapkan dalam kebijakan selama pandemi COVID-19 adalah "Kesehatan dan keselamatan siswa, pendidik, pendidik, keluarga, dan komunitas Apakah prioritas utama dalam menentukan kebijakan pembelajaran. "Sekolah dasar adalah Salah satu jenjang pendidikan yang terdampak pandemi COVID-19. Media kejar online atau Biasa disebut e-learning merupakan media yang menunjang pendidikan, bukan media Alih-alih pendidikan. Proses e-learning sebagai media pembelajaran jarak jauh melahirkan sebuah paradigma Baru, peran guru dan siswa sebagai "peserta aktif" sebagai "fasilitator" dalam proses Belajar dan mengajar. Oleh karena itu, guru dituntut untuk menciptakan keterampilan mengajar yang baik, Buku teks yang menarik, sekaligus menuntut siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Pengejaran online juga sering disebut sebagai pembelajaran online atau "online".

Mulai awal 2020, dunia dihebohkan dengan wabah virus Corona (COVID-19). Sejak Januari 2020 telah menginfeksi hampir semua negara di dunia Virus ini telah memasuki keadaan darurat global. Coronavirus yang menyerang sistem pernafasan Lebih dari 28 juta kasus infeksi telah tercatat dari 213 negara di seluruh dunia. Dikutip dari laman Worldo Meter, Pikiran Rakyat.com, per Minggu 13 September 2020, jumlah pastinya Ada 28.916.010 kasus positif COVID-19 di seluruh dunia. Saya melihat wabah global melanda dunia Hal ini juga terjadi di Indonesia, sehingga program "tinggal di rumah" dilaksanakan untuk menekan Perluasan Covid-19. 

Untuk memenuhi rencana pemerintah, model pembelajaran dipindahkan ke kelas Virtual, jadi siswa tetap memiliki hak untuk menimba ilmu, namun mereka tetap aman di rumah selama. Buana (2020) menjelaskan langkah-langkah yang diambil pemerintah untuk mencapai tujuan tersebut Untuk mengatasi situasi khusus ini, salah satunya dengan menggalakkan gerakan sosial Menjauhkan. Konsep ini menunjukkan bahwa dapat mengurangi atau bahkan memutus rantai Jika Anda terinfeksi Covid-19, Anda harus menjaga jarak aman minimal 2 meter dari orang lain, dan Hindari kontak langsung dengan orang lain dan hindari pertemuan massal.

Kondisi pandemi saat ini menuntut pendidik dalam hal ini merupakan pengajar untuk berinovasi menggubah pola pembelajaran tatap muka sebagai pola pembelajaran tanpa tatap muka. Zhafira, Ertika, & Chairiyaton (2020), mengungkapkan bahwa masih ada contoh pembelajaran lain yang bisa digunakan oleh tenaga pengajar menjadi media penyampaian ilmu pengetahuan, yaitu pembelajaran daring & pembelajaran campuran (kombinasi dari dua metode pembelajaran yaitu tatap muka & pembelajaran daring). 

Metode pembelajaran daring tidak menuntut anak didik untuk hadir di kelas. Siswa bisa mengakses pembelajaran melalui media internet. Hidayat mengungkapkan bahwa the National Joint Committe on Learning Disabilities (NJCLD) menetapkan "Hambatan Perkembangan Belajar" merupakan suatu istilah umum yang berkenaan dengan kendala dalam kelompok heterogen yang benar-benar mengalami kesulitan dalam memahami & memakai kemampuan pendengaran, bicara, membaca, menulis, berfikir atau matematika.

Pembelajaran elektronik daring alias dalam jaringan dan terdapat pula yang menyebutnya online learning ialah aktivitas pendidikan yang menggunakan jaringan( internet, LAN, WAN) selaku tata cara penyampaian, interaksi serta sarana dan didukung oleh bermacam wujud layanan belajar yang lain( Brown dalam Waryanto, 2006: 12). 

Pendidikan online bermanfaat terhadap kegiatan pendidikan di kelas( classroom instruction), ialah selaku:( 1) Suplemen, selaku suplemen jika siswa memiliki kebebasan memilah, apakah hendak menggunakan modul pendidikan online atau tidak, dalam perihal ini tidak terdapat kewajiban untuk siswa buat mengakses modul pendidikan online.( 2) Komplemen, selaku komplemen bila modul pendidikan online diprogramkan buat melengkapi modul pendidikan yang diterima siswa di dalam kelas. Modul pendidikan online diprogramkan buat jadi modul pengayaan ataupun remedial untuk siswa di dalam menjajaki aktivitas pembelajaran konvensional.( 3) Subtitusi, selaku subtitusi bila modul pendidikan online diprogramkan untuk mengambil alih modul pendidikan yang diterima siswa di kelas( Soekartawi dalam Waryanto, 2006: 12- 13). 

Bagi Hanum( 2013: 92) pendidikan online ataupun e- learning merupakan salah satu wujud model pendidikan yang difasilitasi serta didukung pemanfaatan teknologi data serta komunikasi. Elearning bisa didefinisikan selaku suatu wujud teknologi data yang diterapkan di bidang pembelajaran dalam wujud dunia maya( Hanum, 2013: 92). Munir( dalam Hanum, 2013: 92) mengatakan kalau sebutan e- learning lebih pas diperuntukan selaku usaha buat membuat suatu transformasi pendidikan yang terdapat di sekolah ataupun akademi besar ke dalam wujud digital yang dijembatani teknologi internet. Seok( dalam Hanum, 2013: 93) melaporkan kalau" e- learning is a new form of pedagogy for learning in the 21th century. E- teacher are e- learning instructional designer, facilitator of interaction, and subject matter experts". E- learning ialah sistem pendidikan yang open sourece, sistem pendidikan yang memakai aplikasi website yang bisa dijalankan serta diakses dengan website browser( Wulandari& Rahayu, 2010: 71

  Covid- 19 ini pendidikan dilaksanakan secara daring serta tidak dapat dilaksanakan secara tatap muka di kelas. Keadaan tersebut menuntut guru untuk melaksanakan inovasi dalam proses pendidikan spesialnya pendidikan lewat daring( dalam jaringan). Pemecahan yang dicoba sepanjang masa pandemi merupakan mencari pemecahan dengan menggunakan pendidikan berbasis dalam jaringan. Guru dituntut buat inovatif dalam memakai pembelajaran dengan model daring. Perihal ini sejalan dengan komentar dari Tjandra, D. S.( 2020), kalau guru hanya memfasilitasi dengan bibliotek kelas, materi, novel bacaan, dan buku- buku pendukung, serta yang terutama akses internet, dan sediakan sebagian pc buat para siswa yang tidak membawa laptop. Wujud e- learning( pendidikan berbasis elektronik) hendak senantiasa terdapat serta terus tumbuh. Bersamaan dengan kepemilikan pc yang berkembang pesat di dunia, e- learning jadi semakin tumbuh serta gampang diakses. Kecepatan koneksi internet terus menjadi bertambah, serta dengan itu, kesempatan tata cara pelatihan multimedia yang lebih banyak bermunculan. Harapan dalam pembelajaran dengan model daring merupakan jadi suatu pemecahan yang bisa menolong pendidikan di tengah pandemic COVID- 19.

            Perihal yang jadi hambatan ataupun hambatan awal merupakan keadaan orang tua siswa yang lebih banyak memakai aplikasi WhatsApps( WA). Hambatan yang kedua merupakan kesusahan mencari jaringan internet serta gawai telepon pintar yang lebih kerap dibawa orang tua yang bekerja. Aplikasi WA juga lebih gampang sebab kanak- kanak banyak memakai serta dapat memakai. Hambatan ketiga adalah kesusahan sinyal. Bersumber pada hasil wawancara lebih lanjut, dengan guru yang menggunakan pendidikan dengan model daring, melaporkan kalau model daring tersebut sangat sesuai buat para partisipan didik. Pada dini pendidikan daring, modul cuma diberikan lewat Microsoft Word setelah itu siswa membaca, sehingga lambat- laun siswa merasa bosan. Kala guru menyuguhkan pendidikan daring lewat video, siswa sangat bersemangat dalam menjajaki pendidikan. Terlebih bila mengerjakan latihan soal berbentuk kuis lewat Google Forms, siswa sangat bersemangat sebab mereka bisa memandang langsung jawaban yang benar serta pula mereka pula bisa memandang langsung skor ataupun hasil dari pekerjaan mereka. Zoom Meeting cuma sesekali dilaksanakan sebab mengingat tidak seluruh siswa bisa mengaksesnya terlebih terdapat sebagian siswa yang terkendala sinyal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun