Mohon tunggu...
ikiyapi
ikiyapi Mohon Tunggu... mahasiswa uin sunan kalijaga fakultas sains dan teknologi

saya adalah mahasiswa uin sunan kalijaga tahun 2025 fakultas sains dan teknologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anemometer sebagai alat ukur kecepatan angin di BMKG

13 Oktober 2025   14:10 Diperbarui: 13 Oktober 2025   14:10 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Anemometer analog: menggunakan sistem mekanik, seperti cawan yang berputar, dan menampilkan hasilnya dalam bentuk jarum atau skala.

- Anemometer digital: menggunakan sensor elektronik dan menampilkan hasil sebagai angka di layar digital atau komputer.

3. Berdasarkan Output yang Diberikan

- Anemometer tidak cerdas: hanya menampilkan nilai kecepatan angin tanpa menyimpan atau mengolah data.

- Anemometer cerdas: mampu merekam, mengirim, dan menganalisis data secara otomatis.
Jenis ini biasanya terintegrasi dalam sistem cuaca otomatis (Automatic Weather Station/ AWS) yang digunakan oleh BMKG.  

Dalam teori instrumentasi, alat ukur bisa dibagi berdasarkan cara mereka merespons perubahan sinyal masukan, yaitu menjadi alat ukur statis dan alat ukur dinamik.

1. Anemometer Sebagai Alat Ukur Dinamik

Anemometer termasuk dalam alat ukur dinamik karena merespons perubahan kecepatan angin yang terjadi secara terus-menerus.
Berikut beberapa kategori respon alat terhadap perubahan tersebut:

a. Sistem Orde Nol
Merupakan sistem ideal yang langsung mengikuti perubahan masukan tanpa keterlambatan.
Contoh: Anemometer ultrasonik digital yang mendeteksi kecepatan angin dengan sensor gelombang ultrasonik, hampir langsung tanpa jeda. Alat ini responsif dan tidak memperhatikan kondisi sebelumnya.

b. Sistem Orde Satu
Merespons perubahan kecepatan angin dengan sedikit keterlambatan, karena ada massa sensor dan gesekan udara.
Contoh: Anemometer cawan — saat angin tiba-tiba berubah besar, cawan membutuhkan sedikit waktu untuk mencapai kecepatan putar yang sesuai dengan kecepatan angin sebenarnya.

c. Sistem Orde Dua
Menunjukkan respons yang lebih kompleks, bisa terjadi osilasi atau getaran sebelum mencapai kestabilan.
Contoh: Anemometer baling-baling, karena baling-baling memiliki inersia dan bisa sedikit bergetar sebelum stabil ketika angin berubah tiba-tiba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun