Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Dengan Membaca Kamu Mengenal Dunia, Dengan Menulis Kamu Dikenal Dunia"*

Selanjutnya

Tutup

Love

Apakah Cinta Sesama Jenis Menjanjikan Hubungan yang Lebih Menyenangkan?

25 Januari 2021   10:53 Diperbarui: 25 Januari 2021   11:19 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kristen gray dan pacar perempuannya di Bali (foto:makassar.tribunnews.com).

Pria mengaku tak bisa mengerti perempuan, begitu juga sebaliknya. Apakah berarti cinta sesama jenis menjanjikan hubungan yang lebih menyenangkan? Seorang perempuan pecinta perempuan (lesbi) ternyata berani membandingkan.

Beberapa hari yang lalu di jagat maya twitter sempat heboh/viral sebuah cuitan dari seorang wanita berkebangsaan Amerika Serikat bernama Kristen Antoinette Gray atau Kristen Gray, yang mengajak Warga Negara Asing (WNA) beramai-ramai tinggal di Bali.

Namun kali ini bukan soal cuitannya yang meresahkan tersebut yang menjadi persoalan atau perlu dibahas. Melainkan soal pasangan cinta Kristen yang ternyata seorang wanita juga.

Dalam cuitannya, Kristen Gray juga mengatakan jika Bali adalah tempat yang ramah dan nyaman untuk para kaum LGBT. Cuitan tersebut semakin memperjelas jika Kristen dan teman wanitanya itu adalah Lesbian. Wow! ini membuat saya menggelitik, "kok bisa sih mereka lesbi?" Kenyataan ini membuat saya terdorong menelusuri lebih jauh tentang soal cinta sesama jenis ini.

***

Konon katanya sih bahkan diyakini bahwa perempuan dan lelaki itu berasal dari planet yang berbeda. Perempuan berasal dari Planet Venus yang tampak cantik, teduh dan lembut jika dipandang dari bumi sehingga disebut bintang kejora. Sedangkan laki-laki berasal dari Planet Mars yang tampak merah menyala sehingga disebut planet merah. Merah menandakan sebuah keberanian dan kekuatan.

Bahkan ada sebuah buku yang cukup terkenal yang ditulis oleh seorang oleh psikolog ternama, John Gray PhD. yang berjudul Men are from Mars, Women are from Venus. Buku ini menjelaskan dengan detail soal perbedaan-perbedaan yang dimiliki pria dan wanita. Dan saat bertemu di Planet Bumi, masing-masing makhluk planet Venus dan Mars ini merasa lawan jenisnya adalah misteri terbesar abad ini.

www.fimela.com
www.fimela.com
Pria merasa jalan pikiran wanita sama sekali berbeda dengan cara berpikir mereka. Sementara perempuan beranggapan jika kaum pria adalah spesies aneh walau berwajah tampan dan berbadan atletis. Intinya hubungan cinta antara pria dan wanita bukan urusan gampang.

Rumitnya hubungan lawan jenis ini, membuat sebagian kecil orang mulai memikirkan alternatif lain, yakni mencintai makhluk dari jenis yang sama/sesama jenis. Iiih..! sekali lagi bikin mengelitik deh!

Apakah karena datang dari planet yang sama berarti bisa lebih saling mengerti dan memahami? Entahlah, yang pasti mencintai makhluk dari jenis yang sama tidak dijelaskan dalam buku tersebut.

Untuk menjawabnya saya pun memberanikan diri untuk bertanya langsung pada seorang wanita yang sudah merasakan ataupun mencicipi dua sisi dunia dalam hal berpacaran.

Dulu wanita ini menjalin cinta dengan pria, namun sekarang dengan perempuan ataupun sesama wanita. Dari hasil pembicaraan ditemukan "benang merah" bahwa baik hubungan pria-wanita, wanita-wanita atau pria-pria, ternyata ketiga-tiganya punya tingkat kesulitan yang setara.

Bukan Hanya Soal Emosi, tapi.....

Sebetulnya tidak ada yang salah dengan wanita ini untuk pacaran dengan pria. Tapi menurutnya, chemistry yang terjadi biasanya jauh lebih besar bila ia berhubungan dengan perempuan atau wanita.

"Saya merasa lebih nyaman dan leluasa menjelajahi diri sendiri," akui Winda (nama disamarkan/diganti), perempuan 28 tahun yang manis bergaya maskulin.

Buat Winda, tadinya hubungan antar-jenis kerap diributkan dengan isu perbedaan kadar emosi dan sensitivitas. Dan lagi pria yang mengagung-agungkan logika tak pernah bisa mengerti perasaan wanita yang mudah berubah.

"Karena sama-sama perempuan, kami punya sensitivitas yang sama. Saat saya atau dia marah-marah tanpa sebab atau hanya karena masalah sepele, biasanya kita langsung mengerti bahwa emosi sedang bergejolak akibat PMS," kata Winda blak-blakan.

*Dalam dunia perempuan ada istilah PMS! Ada yang baru dengar atau tahu istilah PMS? Bagi yang belum tahu bisa dilihat pada footnote artikel ini.

Boleh saja memang kadar emosi jadi perekat cinta. Tapi ternyata tak selamanya kesamaan itu menguntungkan, terlebih saat konflik tiba atau muncul. Saking kayanya perasaan di kedua belah pihak, Winda dan pasangannya seringkali sama-sama emosional saat berdebat. Hasilnya tidak ada satu pihak pun yang berpikir menggunakan rasio atau logika.

Jangan salah sangka bahwa dengan saling mengerti hubungan bisa terjalin atau berjalan dengan lancar.

"Percaya atau tidak, wanita pacaran dengan pria sebetulnya jauh lebih simpel. Emosi bisa diseimbangkan oleh logika, sehingga frekuensi bertengkar bisa dikurangi dan lebih stabil," ungkap Winda dengan nada serius.

Pria dan Wanita Memiliki Cara Komunikasi Berbeda (Perbedaan Komunikasi)

Perbedaan kadar emosi antara pria dan wanita juga mempengaruhi cara keduanya berkomunikasi. Ini juga yang kerap memunculkan konflik. Misal, pria sulit memahami apa yang dirasakan oleh wanita, sedangkan wanita merasa gemas dan geram karena pria tak kunjung mengerti apa yang wanita inginkan.

Misalnya saja wanita mengatakan, "saya sedang lapar atau haus," bisa jadi si pria hanya menjawab, "ya makan saja atau minum saja." Padahal sebetulnya, wanita ingin si pria mengambilkan atau memesankan minuman. Tak ayal, wanita pun merasa tak dipedulikan. Hal ini memang sepele tapi sangat mendasar.

"Saat saya melontarkan pernyataan lapar atau haus, misalnya, kami sama-sama mengerti saat kami butuh sesuatu, ada yang harus langsung bertindak," jelas Winda.

Lanjutnya, "saya egois dan kepala batu, dan pasangan/partner saya sangat emosional dan pencemburu. Tapi di atas semua perbedaan itu, hubungan kami tetap solid karena kami sama-sama bisa berkompromi dan menerima kekurangan serta kelebihan masing-masing. Sama saja dengan hubungan pria dan wanita."

Kata kompromi seperti yang dikatakan Winda mungkin terdengar agak ajaib bagi pria. Buat pria, kalau wanita punya keinginan, ya katakan saja secara langsung tak usah mengajak pria menerka-nerka. Jadi jangan heran, pria memang lebih berorientasi pada tujuan, bukan pada proses.

***

Tak ada gunanya menyalahkan jenis kelamin atas ketidakmulusannya suatu hubungan cinta. Kerena cinta pada dasarnya memang sesuatu yang butuh pengorbanan dan pengertian. Cinta jugalah yang membuat anda bisa lebih dewasa, bijak, dan menghargai serta menghormati segala perbedaan yang ada. Jadi perhatikan segala perbedaan itu saat berdiskusi, berkompromi, mengungkapkan perhatian dan prihatin saat menghadapi konfilk.

Dan hakikat cinta yang sesungguhnya kepada pasangan adalah yang berbeda jenis. Sudah menjadi fitrah/sunatullah cinta yang timbul antara pria dan wanita yang bukan mahram.

Seperti yang difirmankan Allah SWT dalam Al Quranul Karim Surat Ar-Rum Ayat 21 yang berbunyi; "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu (wahai kaum laki-laki) istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."

 ***

Beberapa Rahasia Bahasa Wanita yang Harus Dimengerti Pria agar Hubungan Cinta Berjalan Mulus (sumber Dinas Pemberdayaan Perempuan Aceh Barat)

  • "Tak ada apa-apa." Jika ditanya, "kenapa?" dan dijawab "tak ada apa-apa," jangan percaya begitu saja, pasti ada apa-apanya. Daripada memaksa meminta jawaban, lebih baik dengarkan secara seksama dan coba mengerti apa yang ia pikirkan.
  • "Lima menit." Dalam Bahasa perempuan, lima menit berarti setengah jam. Jadi tak perlu mencak-mencak saat perempuan butuh lima menit lagi untuk berdandan.
  • "Jelajahi lebih banyak dong!" Pria harus sadar, tubuh perempuan tak hanya sebatas bibir, payudara, dan Miss Cheerful saja, banyak area lain yang memberi kepuasan ekstra bagi perempuan.
  • "Soal ukuran, no worries!" Wanita menekankan, teknik lebih penting, ukuran hanya bonus yang menyenangkan!

***

Lesbian paling terkenal sepanjang sejarah, si dewi kesenian Sappho of Lesbos (kiri), yang bersama sesama perempuan menikmati musik, traveling, puisi dan cinta (foto: www.pinterest.fr).
Lesbian paling terkenal sepanjang sejarah, si dewi kesenian Sappho of Lesbos (kiri), yang bersama sesama perempuan menikmati musik, traveling, puisi dan cinta (foto: www.pinterest.fr).
footnote:

*PMS itu singkatan dari Premenstrual Syndrome, suatu kondisi di mana sseorang perempuan mengalami perubahan emosi/mood secara cepat, tiba-tiba dan drastis menjelang waktu menstruasi/haid, dipengaruhi oleh hormon reproduksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun