Mohon tunggu...
Ikhsan Madjido
Ikhsan Madjido Mohon Tunggu... Menulis, traveling, fotografi

Mengabadikan momen dengan kalimat, dan merangkai emosi dalam paragraf

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Garasi Jadi Warung, Mimpi Jadi Bisnis

27 Juni 2025   06:59 Diperbarui: 27 Juni 2025   00:12 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Garasi yang disulap jadi warung sembako, demi mengejar mimpi (dok. pribadi)

Capek dan bosan jadi anggota BP7?
Itu loh... Berangkat Pagi-Pagi, Pulang Petang, Penghasilan Pas-pasan.

Tenang, saya pun alumni angkatan pertama. Lulus tanpa wisuda, langsung nyemplung ke dunia usaha rumahan. Dan, percaya atau tidak, keputusan itu jadi salah satu titik balik paling berfaedah dalam hidup saya.

Ceritanya dimulai saat pandemi datang mengubah segalanya. Termasuk, kebiasaan tetangga yang biasanya belanja ke warung "agak jauh" jadi mulai ngedumel, "Aduh, capek, mana panas lagi. Kalau ada yang deket mah enak..."
Telinga saya langsung standby mode. Eh, ini peluang, bukan sekadar keluhan!

Akhirnya, saya dan istri nekat sulap garasi jadi warung sembako. Modalnya? Nekat dan setengah rak telur. Tapi niat kami utuh: menyediakan kebutuhan dasar warga sekitar, dari sabun sampai kopi sachet yang jadi penyelamat begadang.

Warung Kecil, Persaingan Besar

Usaha warung memang terlihat sepele, tapi saingannya? Ya ampun... lebih banyak dari kontestan audisi Indonesian Idol. Di tiap tikungan pasti ada warung lain. 

Tapi, di sinilah letak keunikan bisnis ini---lokasi adalah raja. Kalau warungnya cuma lima langkah dari dapur ibu-ibu, mereka nggak akan jalan sampai tujuh langkah ke tempat lain. Apalagi kalau lagi mager, duh, yang penting dekat!

Kuncinya bukan jualan banyak, tapi jualan yang dicari terus. Barang harian seperti sabun, beras, pasta gigi, teh celup, dan tentu saja---mie instan, sang dewa darurat di akhir bulan.

Tambahan dari Jempol dan Paket Data

Saat dompet mulai napas ngos-ngosan, saya menambahkan jasa jual pulsa listrik dan paket data. Maklum, di zaman sekarang, orang lebih rela kehilangan sandal daripada sinyal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun