Mohon tunggu...
Ikhsan Madjido
Ikhsan Madjido Mohon Tunggu... Menulis, traveling, fotografi

Mengabadikan momen dengan kalimat, dan merangkai emosi dalam paragraf

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Garasi Jadi Warung, Mimpi Jadi Bisnis

27 Juni 2025   06:59 Diperbarui: 27 Juni 2025   00:12 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Garasi yang disulap jadi warung sembako, demi mengejar mimpi (dok. pribadi)

Bicara soal bisnis rumahan, siapa sih yang nggak kenal Steve Jobs dan Apple-nya?
Percaya atau nggak, mereka mulai dari... garasi. Iya, garasi! Sama kayak saya, cuma bedanya dia jual gadget, saya jual beras. Tapi siapa tahu, kan?
Kalau Apple bisa mulai dari rumah dan sekarang jadi perusahaan triliunan dolar, kenapa saya nggak boleh mimpi?

Dan bukan cuma Apple. Roti Unyil Venus dari Bogor? Lapis Talas? Semua awalnya cuma usaha rumahan. Tapi dengan kerja keras, keuletan, dan sedikit keberuntungan, bisa jadi ikon kuliner kota.

Impian Itu Gratis, Tapi Butuh Usaha

Dari warung kelontong sederhana di garasi, dari rak-rak kecil yang penuh mie instan dan kopi sachet, saya belajar banyak soal bisnis dan hidup.

Usaha rumahan memang kecil, tapi impian yang ditopangnya bisa sangat besar. Kuncinya adalah konsistensi, kerja keras, dan jangan lupa: jaga semangat, jaga stok, dan jangan jualan sambil ngantuk.

Kalau bisa mulai dari rumah, kenapa harus cari jauh-jauh?

Saya percaya, bisnis rumahan itu bukan sekadar peluang. Tapi cerminan semangat keluarga untuk mandiri, bertahan, dan berkembang.

Dan siapa tahu, dari warung sembako saya, nanti lahir "Apple" versi Indonesia---dengan etalase lebih sederhana, tapi mimpi yang sama tingginya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun