Mohon tunggu...
Khairul Ikhsan
Khairul Ikhsan Mohon Tunggu... Selamat datang di media masa seputar perkembangan ilmu pengetahuan

Disini kita akan membahas terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dari Kesulitan ke Kedamaian: Perjalanan Spiritual di Bulan Ramadhan

4 Maret 2025   09:59 Diperbarui: 4 Maret 2025   09:59 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan kareem (Sumber: sarath maroli via istockphoto)

Setelah Ramadhan berakhir, saya bertekad untuk mempertahankan kebiasaan baik yang telah saya mulai. Saya tetap berusaha menjaga ibadah, lebih banyak bersyukur, dan tetap menjalani hidup dengan penuh kesabaran. Saya menyadari bahwa Ramadhan bukan hanya satu bulan dalam setahun, tetapi sebuah pelajaran berharga yang bisa diterapkan sepanjang hidup.

Hidup saya perlahan berubah menjadi lebih baik. Saya mungkin belum menjadi pribadi yang sempurna, tetapi saya merasa lebih damai dan bahagia dibandingkan sebelumnya. Saya belajar bahwa perubahan tidak terjadi dalam semalam, tetapi melalui proses yang panjang dan penuh perjuangan.

Kini, setiap kali Ramadhan datang, saya menyambutnya dengan penuh rasa syukur. Saya menyadari bahwa bulan suci ini adalah hadiah dari Allah untuk hamba-Nya agar bisa kembali ke jalan yang benar. Saya tidak lagi melihat puasa sebagai beban, tetapi sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri dan semakin dekat kepada-Nya.

Saya tidak akan pernah melupakan bagaimana Ramadhan telah mengubah hidup saya. Dari seseorang yang dulu jauh dari ibadah dan penuh dengan masalah, kini saya menjadi pribadi yang lebih tenang dan bersyukur. Semua itu berawal dari keputusan sederhana: untuk mencoba berpuasa dengan sungguh-sungguh.

Bagi siapa pun yang merasa hidupnya penuh masalah dan kegelisahan, saya ingin berbagi satu pesan: cobalah dekati Allah. Gunakan Ramadhan sebagai momen untuk memulai perubahan. Mungkin terasa sulit pada awalnya, tetapi percayalah, sedikit demi sedikit, hidup akan terasa lebih ringan dan lebih bermakna.

Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi tentang menahan diri dari hal-hal yang merusak diri kita sendiri. Ia mengajarkan kita tentang kesabaran, keikhlasan, dan rasa syukur. Dan yang paling penting, ia membawa kita lebih dekat kepada Allah, sumber kedamaian yang sejati.

Kini, saya tidak lagi takut menghadapi masalah. Saya tahu bahwa setiap kesulitan pasti ada jalan keluarnya. Dan saya tahu bahwa dengan iman dan ketulusan, semua beban akan terasa lebih ringan. Ramadhan telah mengajarkan saya bahwa hidup bukan hanya tentang bertahan, tetapi juga tentang menemukan makna sejati dalam setiap langkah yang kita jalani.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun